Laporkan Masalah

Partisipasi Publik Dalam Regulasi Persetujuan Pembangunan Gedung Hotel, Studi Kasus: Pembangunan Hotel THE 1O1 Kelurahan Gowongan Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta

HILMAN FADLI , Dr. Subando Agus Margono M.Si.

2016 | Skripsi | S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

Pembangunan merupakan aspek penting bagi pertumbuhan wilayah, keadaan pembangunan gedung yang masih terkonsentrasi pada wilayah perkotaan terkadang menimbulkan dampak permasalahan bagi lingkungan, sosial dan budaya. Permintaan (demand) yang tinggi dan tidak terkendali menjadi salah satu trigger pesatnya arus pertumbuhan pembangunan. Kondisi tersebut tidak jarang yang mengesampingkan unsur lingkungan hingga menimbulkan permasalahan baru pada sektor perkotaan. Dampak yang dirasakan dari pembangunan salah satunya adalah kekeringan sumur warga akibat eksploitasi penggunaan air tanah oleh bangunan hotel yang semakin padat. Sumur yang hingga kini masih dimanfaatkan bagi masyarakat jawa untuk kehidupan sehari-hari kini berubah menjadi asat/kering. Masyarakat beranggapan bahwa kekeringan yang terjadi di wilayah mereka disebabkan adanya pembangunan hotel yang menyedot air tanah sehingga kapasitas debit air tanah menurun, salah satunya yang terjadi pada pembangunan gedung hotel THE 1O1 Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta. Masyarakat beranggapan bahwa di wilayah mereka sejak dahulu tidak pernah ada kekeringan pada sumur air tanah, tetapi semenjak adanya pembangunan hotel yang semakin menjamur masyarakat mengalami kekeringan hingga kurun waktu dua minggu. Penelitian ini akan berusaha menggali bagaimana prosedur serta partisipasi dalam pembangunan hotel yang telah berjalan selama ini dan sejauh mana kapabilitas masyarakat dalam proses tersebut. Di samping itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan studi kasus pembangunan hotel THE 1O1 Kelurahan Gowongan, Kota Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan menggunakan metode wawancara kepada pihak-pihak yang terlibat dalam prosedur persetujuan pembangunan hotel dan beberapa instansi lembaga pemerintah yang berperan dalam regulator kebijakan. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa proses partisipasi dalam prosedur pembangunan gedung hotel masih berjalan pasif, kondisi tersebut dapat dilihat dari tidak adanya kapabilitas yang dimiliki masyarakat pada prosedur persetujuan pembangunan. Di sisi lain, ditemukan bahwa adanya ketimpangan pada rasionalitas ketika pengambilan keputusan sehingga menimbulkan adanya monopoli kepentingan oleh kelompok tertentu yang mengakibatkan kerugian pada lapisan lainnya. Kekeringan pada sumur tanah warga disebabkan 2 faktor yakni: faktor alam dan faktor dari kesengajaan manusia. Faktor alam meliputi cuaca, kemarau panjang dan surutnya debit permukaan air tanah, sedangkan faktor manusia salah satunya penggunaan air tanah untuk konsumsi hotel dengan debit tinggi secara berlebihan dan jangka kurun waktu yang lama.

Development is an important aspect for the growth of the region, the development situation of the building is still concentrated in urban areas sometimes impact environmental issues, social and cultural. Demand is high and uncontrolled cause degradation of the environmental elements, one of which is dry wells due to the exploitation of ground water by the construction of the hotel is very solid. The well which is still used for the Java community's daily life has now turned into dry. People assume that the drought that occurred in their territory due to the construction of hotels which siphon groundwater that groundwater discharge capacity decreases, one of which occurred in the construction of hotel buildings Gowongan THE 1O1 Village, Jetis, Yogyakarta. People assume that in their territory since time there is never a drought on groundwater wells, but since the hotel development community burgeoning drought until a period of two weeks. This study will attempt to explore how the procedure as well as participation in the construction of the hotel which has been running for this, and the extent to which the capabilities of the community in the process. In addition, this study used descriptive qualitative method with case studies of hotel construction Gowongan THE 1O1 village, Yogyakarta. Data were collected using interviews to the parties involved in the approval procedure of construction of the hotel and some agencies of government agencies that play a role in regulatory policy. Evidence suggests that the process of participation in the procedure of building the hotel is still running passively, this condition can be seen from the absence of the capabilities of the communities in the development consent procedure. On the other hand, it was found that there is an imbalance on rationality when making decisions that gave rise to monopoly interests by certain groups which resulted in losses on other layers. Dryness of the soil wells is due to two factors namely residents: natural factors and factors of human intent. Natural factors include weather, droughts and debit receding ground water level, while the human factors one of which is the use of ground water for consumption with high discharge excessive and long-term time frame.

Kata Kunci : Partisipasi Publik, Prosedur Persetujuan Pembangunan, Kapabilitas, Rasionalitas Pengambilan Keputusan

  1. S1-2016-312100-abstract.pdf  
  2. S1-2016-312100-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-312100-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-312100-title.pdf