AKUMULASI SERESAH DI LANTAI HUTAN PADA TEGAKAN EBONI (Diospyros celebica Bakh.) DAN TEGAKAN GAMAL (Gliricidia sepium) DI PETAK 5 WANAGAMA I

NENG SANI JULAEHA, Daryono Prehatan, S. Hut, M. Sc.

2017 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN SV

Hutan Wanagama I merupakan hasil kegiatan rehabilitasi pada lahan kritis. Rehabilitasi dilakukan dengan menanam berbagai jenis tanaman. Diantara tanaman yang ditanam adalah jenis gamal dan eboni. Dua tegakan tersebut berada pada petak 5 Wanagama. Pada hutan yang tidak terganggu oleh aktivitas manusia, terjadi siklus hara tertutup, yaitu unsur hara diperoleh dan digunakan oleh dan dari vegetasi yang ada di tempat tersebut. Salah satu faktor yang mempunyai peranan penting dalam siklus hara tersebut adalah seresah yang dihasilkan oleh vegetasi. Seresah adalah salah satu penyedia unsur hara yang paling cepat. Selain itu, seresah di lantai hutan memiliki peranan yaitu untuk mengurangi terjadiya erosi, menjaga fisik kimia tanah, dan merupakan tempat berlangsungnya aktivitas mikroorganisme tanah. Akumulasi Seresah di lantai hutan terjadi karena adanya proses laju jatuhan seresah dan laju dekomposisi seresah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akumulasi seresah di lantai hutan pada tegakan Eboni dan Gamal. Pengambilan seresah dilakukan pada plot dengan ukuran 1 x 1 m, diambil pada lokasi berdasarkan keterwakilan (secara representatif) lingkungan sekitar tegakan, berupa kerapatan, jenis vegetasi penyusun dan kondisi tanahnya. Seresah pada plot diambil dan dipisahkan material organik yang jatuh dari pohon seperti daun, ranting, buah,bunga kedalam kelompok litter, fragmented 1, fragmented 2 dan humus yang dimasukkan pada amplop lalu dioven hingga dicapai berat konstan. Pada pengambilan seresah di lapangan diamati pula kondisi lingkungan (suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya) sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan total akumulasi seresah di tegakan Eboni dan Gamal pada petak 5 Wanagama I secara berurutan sebesar tegakan eboni 2,15 ton/ha dan tegakan gamal 1,79 ton/ha. Persentase lapisan seresah pada tegakan eboni dengan biomassa paling tinggi yaitu pada lapisan seresah humus sebesar 33% dan yang paling rendah pada lapisan seresah fragmented 1 ranting sebesar 6%. Sedangkan persentase lapisan seresah pada tegakan gamal dengan biomassa paling tinggi yaitu pada lapisan seresah humus sebesar 48% dan yang paling rendah pada lapisan seresah fragmented 1 daun dan fragmented 2 ranting sebesar 5%.

Wanagama I is the result of rehabilitation of degraded land. Rehabilitation is done by a variety of crops. Among the plants grown there is gamal and ebony. Two stands are located on plots 5 Wanagama. Forest undisturbed by human activity, closed nutrient cycles, the nutrient is obtained and used by and from the place of existing vegetation. One factor that plays an important role in nutrient cycling that is litter produced by vegetation. Litter is one of the providers of the fastest nutrient. In addition, the litter on the forest floor has a role which is to reduce terjadiya erosion, maintain soil physical, chemical, and is the venue for the activity of soil microorganisms. The accumulation of litter on the forest floor occurs because of the rate of fall-litter and litter decomposition rate. This study aims to determine the accumulation of litter on the forest floor at the stand of ebony and gamal. Decision-litter carried on a plot with a size of 1 x 1 m, taken on location based representation environment around the stand, such as density, vegetation type constituent and soil conditions. Litter on the plot is taken and separated organic material that falls from the tree like leaves, twigs, fruits, flowers into groups of litter, fragmented one, fragmented 2 and humus are included in the envelope and then roasted to achieve dry weight. In the field of litter collection also observed environmental conditions (temperature, humidity, and light intensity) as supporting data. The results showed the total accumulation of litter in the stand of ebony and gamal compartments 5 Wanagama I stand by ebony 2.15 tons/ha and gamal stands 1.79 tons/ha. The percentage of litter layer on an ebony stand with the highest biomass, namely the litter layer of humus by 33% and the lowest in the litter layer fragmented one twig at 6%. While the percentage of litter layer on the stand Gliricidia with the highest biomass, namely the litter layer of humus by 48% and the lowest in the layer of litter fragmented 1 leaf and fragmented 2 twigs by 5%.

Kata Kunci : Akumulasi seresah, biomassa seresah, Eboni, Gamal, Suhu, Kelembaban, Musim, Accumulation of litter, litter biomass, Eboni, Gamal, Temperature, Humidity, Season