Laporkan Masalah

FORMASI GERAKAN MASYARAKAT SIPIL DALAM ISU PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

Novalita Radiatie, DR.Maharani Hapsari,MA

2016 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan Internasional

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji formasi gerakan masyarakat sipil dalam isu perdagangan anak di Indonesia dengan melihat aktivitas pada organisasi non pemerintah ECPAT Indonesia, Indo ACT, Yayasan SAMIN, Yayasan Setara dan Yayasan KAKAK. Gerakan masyarakat sipil sangat menarik dibahas, karena gerakan ini merupakan aktor di luar negara yang mengambil bagian dari peran negara beserta institusinya dalam isu perdagangan anak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Gerakan masyarakat sipil meletakkan dasar kemanusiaan, prinsip hak asasi manusia dan mengawali ide penegakan hak asasi anak. Dalam perjuangannya aktor gerakan mengkonstruksi identitas kolektif dengan manamai dirinya sebagai aktivis hak asasi anak, mengidentifikasi musuh bersama, menyuarakan klaim serta manggalang solidaritas. Kemudian aktor gerakan membingkai isu melalui internalisasi norma internasional dan melibatkan peranan media dalam pembentukan opini publik serta mobilitas politiknya. Sebagai strateginya aktor gerakan melakukan advokasi di level akar rumput, nasional dan internasional.

This study aims to assess the formation of a civil society movements on the child trafficking issues in Indonesia in terms of activities in the non-governmental organizations ECPAT Indonesia, Indo ACT, SAMIN Foundation, Setara Foundation and KAKAK Foundation. Civil society movement is very interesting discussion, because this movement is an actor non state taking part of the role of the state and its institutions on the child trafficking issues in Indonesia. This study uses qualitative methods with data collection through observation, interviews and documentation study. Civil society movement laid the foundation of humanitarian, human rights principles and initiated the idea of upholding children's rights. In his struggle to construct a collective identity movement actors with name himself as a child rights activist, identifying a common enemy, voicing claims and forming solidarity. Then the actor movements framing the issue through the internalization of international norms and involves the role of media in shaping public opinion and political mobility. As an actor strategy advocacy movement at the grassroots level, nationally and internationally.

Kata Kunci : perdagangan anak, gerakan masyarakat sipil, identitas kolektif, pembingkaian aksi kolektif/child trafficking, civil society movements, collective identity, framing collective action

  1. S2-2016-376427-abstract.pdf  
  2. S2-2016-376427-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-376427-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-376427-title.pdf