PENGARUH KARAKTERISTIK PENYAKIT DAN JENIS TERAPI TERHADAP KUALITAS HIDUP PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) DI POLIKLINIK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PARU ARIO WIRAWAN SALATIGA

LUTHFI HIDAYAT, Prof.Dr. Zullies Ikawati, Apt; dr. Sumardi, Sp.PD. K(P)

2016 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) adalah salah satu penyebab kematian utama di dunia, menimbulkan disabilitas dan menurunnya kualitas hidup serta membutuhkan biaya tinggi dalam perawatannya. Ketepatan pemilihan obat memiliki peranan penting dalam pengelolaan PPOK untuk mengurangi gejala, mencegah eksaserbasi akut dan menurunkan tingkat kematian. Rumah Sakit Paru Ario Wirawan Salatiga menjadi tempat rujukan untuk pasien yang mengidap sakit yang berkaitan dengan sistem pernafasan dengan prevalensi penderita PPOK yang mendapatkan terapi rawat jalan cukup banyak, sehingga diduga mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap kualitas hidup penderita PPOK. Tujuan utama dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik penyakit dan jenis terapi serta korelasi antar faktor tersebut yang mempengaruhi kualitas hidup penderita PPOK di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Paru Ario Wirawan Salatiga. Jenis penelitian adalah bersifat deskriptif non eksperimental dengan rancangan analitik cross-sectional. Data penelitian diambil dengan dua metode, yaitu pengambilan data secara konkuren dan retrospektif. Dilakukan dengan penyebaran kuesioner SGRQ-C (Saint George Respiratory Questionnaire for COPD), wawancara langsung dengan penderita dan penelusuran dari data rekam medis untuk mengetahui jenis terapi dan karakteristik penyakit dari penderita PPOK. Kemudian data diolah menggunakan software SPSS versi 18.0 dengan analisis varians dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan dari 114 pasien, 72%-nya adalah pria. Berdasarkan usia, pasien usia >= 60 tahun paling banyak menderita PPOK (68%). Faktor resiko terbesar yang berperan sebagai penyebab terjadinya PPOK adalah merokok (71 pasien). Derajat keparahaan terbanyak yaitu Pre-obstruksi (45,61%). Karakteristik penyakit yang mempunyai pengaruh terhadap kualitas hidup pasien PPOK di Poliklinik Rawat Jalan RS. Paru Ario Wirawan Salatiga adalah derajat keparahan PPOK pada domain aktivitas (p=0,000); domain impact (p=0,011); dan skor total (p=0,001). Semakin berat derajat keparahan PPOK, kualitas hidup pasien semakin menurun. Jenis terapi PPOK mempunyai pengaruh terhadap kualitas hidup pada domain symptom (p=0,001); domain impacts (p=0,005); dan skor total (p=0,027). Terapi bronkhodilator + kortikosteroid inhalasi + kortikosteroid oral mempunyai tingkat kualitas hidup yang paling rendah. Faktor resiko dan derajat keparahan PPOK mempunyai korelasi/ pengaruh positif kategori lemah hingga sedang (r=0,231-0,446) ke semua faktor lain yang berpengaruh terhadap kualitas hidup penderita PPOK.

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (CPOD) is a main cause of death in the world, makes disability and reduces Quality of Life (QoL) and needs high cost for treatment. Accuracy of medicine choice has important role in treating CPOD to decrease symptoms, prevent acute exacerbation and reduce death rate. The Ario Wirawan Pulmonary Hospital Salatiga, is referral place to patients suffering from disease associated with respiratory systems with sufficiently high prevalence of CPOD patients who got therapy of outpatients, so that it is supposed that it has sufficient great contribution to Quality of Life for CPOD patients. Main purpose of this research was to find effect of disease characteristics and type of therapy as well as the correlation between these factors that affect the quality of life of CPOD patients in Outpatient Policlinic of Ario Wirawan Pulmonary Hospital Salatiga. The type of research is non-experimental-descriptive with cross-sectional analytic design. The data of research were taken by two methods as follows, congruent data taking and retrospective data taking. It was conducted by distributing SGRQ-C (Saint George Respiratory Questionnaires for COPD), direct interview with patients and tracing of medical record data to understand type of therapy and disease characteristics of CPOD patients. Then, the data were processed by using software of SPSS Version 18.0 with analysis of variance and confidence rate of 95%. The results of research indicate that 72% of 114 patients were males. Based on age, patients at age of >=60 years old widely suffered from CPOD (68%). Greatest risk factor having role in causing CPOD was smoking (71 patients). Severity degree was Pre-obstruction degree (45.61%). Disease characteristic having effect on Quality of Life for CPOD patients in the Outpatient Policlinic of Ario Wirawan Pulmonary Hospital Salatiga is severity degree of CPOD on activity domain (p=0,000); impact domain (p=0,011); and total score (p=0.001). If severity degree of CPOD is higher, then Quality of Life for CPOD patients is lower. Type of CPOD therapy has effect on Quality of Life in the domain of symptom (p=0.001); impacts domain (p=0.005); and total score (p=0.027). Bronchodilator therapy + inhalation corticosteroid + Oral Corticosteroid has lowest life quality rate. The risk factors and the severity degree of COPD have a correlation / positive influence category of weak to moderate (r=0.231-0.446) to all the other factors that affect the quality of life of patients with COPD.

Kata Kunci : PPOK, SGRQ-C, Kualitas Hidup, RS Paru Ario Wirawan Salatiga