Laporkan Masalah

CROWDING PADA RUANG TERBUKA PUBLIK; Kasus: Sunday Market Stadion Manahan Surakarta

DIANA KESUMASARI, Diananta Pramitasari, ST., M.Eng., Ph.D.; Syam Rachma Marcillia, ST., M.Eng., Ph.D.

2016 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Penelitian ini mengeksplorasi crowding pada ruang terbuka publik dengan mengambil kasus pada Sunday Market Stadion Manahan Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang membentuk crowding melalui perspektif dari pengunjung. Penelitian ini berdasarkan tiga kondisi densitas, yaitu tinggi, medium, dan rendah. Ekplorasi crowding berdasarkan tiga faktor crowding (Loo, 1977), yaitu faktor lingkungan, situasional, dan intrapersonal. Penelitian ini melibatkan 210 pengunjung untuk berpartisipasi dalam survei kualitatif dan wawancara. Dalam penelitian ini jumlah antara pria dan wanita adalah sama. Para responden tersebut diminta untuk menilai perasaan crowding melalui skala Likert 5 poin dan wawancara. Hubungan antara faktor situasional-crowding dan faktor intrapersonal-crowding dites dengan koefisien kontingensi chi square. Faktor lingkungan dianalisa melalui observasi lapangan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada area densitas tinggi, laki-laki merasa crowding dan perempuan tidak, sedangkan pada area densitas medium dan rendah baik pengunjung laki-laki maupun perempuan tidak merasakan crowding. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya crowding pada area densitas tinggi antara lain ketidaknyamanan seting fisik karena keberadaan PKL yang terlalu banyak, besarnya kerumunan pengunjung yang terlihat dari jarak proksimitas antar pengunjung, dan adanya overlapping pejalan kaki dengan pengendara sepeda motor sehingga mengakibatkan sempitnya jalur sirkulasi, jauhnya jarak tempuh berjalan kaki dan tidak adanya ruang untuk keluar dari keramaian, serta faktor eksternal seperti adanya pengemis pada area tersebut. Beberapa faktor yang menyebabkan tidak terjadinya crowding baik pada densitas medium dan rendah antara lain nyamannya seting fisik karena kapasitas ruang yang longgar, kerumunan pengunjung yang tidak terlalu besar sehingga jarak antar pengunjung dan jalur sirkulasi cukup lebar, jarak tempuh berjalan kaki bagi pengunjung yang tidak terlalu jauh dan tersedianya ruang untuk keluar dari keramaian, serta adanya atraksi berupa event musik dangdut.

This research explores crowding in a public open space by taking the case in Sunday Market Manahan Stadium Surakarta. The goal of this research was to determine crowding factors of the Sunday Market through visitor's perspective. The base of this research was on three density-conditions: high, medium, and low density. The crowding exploration was based on three factors of crowding (Loo, 1977), e.g., environmental, situational and intrapersonal factors. This research engaged 210 visitors to participate in qualitative survey and interviews. The number of male and female were equal in all areas. The visitors were asked to rate their feeling in five-points Likert Scale and interview. The relation between situational factors-crowding, and intrapersonal factors-crowding were tested by chi square's contingency coefficient. The environmental factors were analyzed through field observation. This research found that in high-density area, male visitors felt crowding and female visitors did not, while in medium and low-density area both male and female visitors did not feel crowding. Factors caused crowding in high-density area are physical setting's discomfort because of a numerous street vendors (Pedagang Kaki Lima/ PKL); the size of the crowds that is visible from visitor's proximity and overlapping between pedestrians and motorcyclists, resulting narrowness of the circulation; walking distance that was too far and the absence of space to get out of the hustle; and external factors such as the presence of beggars in the area. Factors that caused a negative crowding in both medium and low-density area are physical setting's comfort because of a loose space capacity; the crowds that was not too large so that the visitor's proximity and the circulation wide enough; walking distance that was not far and the existence of space to get out of the hustle, and a visitor's attraction such as dangdut music area.

Kata Kunci : Crowding, Ruang Terbuka Publik, Sunday Market Stadion Manahan Surakarta, Densitas, Pedagang Kaki Lima (PKL)

  1. S2-2016-372731-abstract.pdf  
  2. S2-2016-372731-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-372731-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-372731-title.pdf