Laporkan Masalah

PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN EKS TRANSMIGRASI DI KECAMATAN WASILE KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

MUCHLIS HUSIN, Dr. Yori Herwangi, S.T., MURP.; Dr. Eng. Ir. Ahmad Sarwadi, M.Eng

2018 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Transmigrasi merupakan salah satu model pengembangan wilayah yang sudah cukup lama di laksanakan di Indonesian. Dalam perjalanan panjang pelaksanaanya, telah banyak fakta-fakta yang menunjukkan berbagai keberhasilan baik dari sisi tujuan demografi maupun non demografi. Akan tetapi, berbagai stigma negatif juga menyertai pelaksanaan program transmigrasi ini seperti hanya memindahkan konsentrasi kemiskinan dari satu wilayah ke wilayah lain, hingga hanya sebagai beban pembangunan bagi pemerintah daerah pasca penyerahan. Stigma tersebut didasarkan pada banyak kawasan transmigrasi yang perkembangannya lambat dan gagal. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan dinamika perkembangan kawasan perdesaan eks transmigrasi di Kecamatan Wasile, serta mengungkap berbagai faktor yang mempengaruhi proses perkembangan kawasan perdesaan eks transmigrasi tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus (tunggal holistik).Sedangkan analisis yang digunakan adalah analis time series dan analisis spasial/overlay. Hasil dari kedua analisis tersebut adalah untuk melihat kejadian-kejadian kontemporer dari dinamika perkembangan yang terjadi. Temuan dari penelitian ini adalah dinamika perkembangan yang terjadi pada kawasan perdesaan eks transmigrasi di Kecamatan Wasile terlihat sangat lambat pada tahapan-tahapan awal (subsubsisten, subsisten dan marketable surplus), namun setelah melewati tahapan marketable surplus proses perkembangan kawasan perdesaan ini menjadi lebih cepat. Saat ini kawasan perdesaan ini mampu berkembang hingga mencapai tahapan industri sekunder yang diindikasikan dengan berkembangnya kegiatan non-pertanian sebagai dampak dari peningkatan kebutuhan penduduk baik kebutuhan primer, sekunder/tersier. Faktor yang mempengaruhi proses perkembangan pada kawasan perdesaan eks transmigrasi ini diantaranya lahan usaha, infrastruktur irigasi, interaksi sosial, infrastruktur jalan dan aksesibilitas, fasilitas perdagangan, motivasi warga serta kemauan politik kepala daerah. Dari keseluruhan faktor tersebut, fakror yang paling dominan berpengaruh yaitu lahan usaha, irigasi, interaksi sosial, infrastruktur jalan dan kemauan politik kepala daerah.

Transmigration is one of regional development model that has been implemented for quite a long time in Indonesia. In that time of implementation, there have been many facts that show various successes both in demographic and non-demographic aspects. However, various negative stigmas are shadowing the implementation of the transmigration program, such as only replacing the concentration of poverty from one region to another, only adding development responsibilities for the local government after placement. The stigma is based on many transmigration areas whose development is slow and failed. This research aims to show the dynamics of the development of ex-transmigration rural areas in Wasile District, and reveal various factors that influence the process of development of the ex-transmigration rural areas. The approach that used in this research is a qualitative approach with a case study method (single holistic). While the analysis that used in this research are a time series analyst and spatial / overlay analysis. The results of the two analyzes is to see contemporary events from the dynamics of the development that occurred. The findings of this research are that the development dynamics that occur in ex-transmigration rural areas in Wasile District are seen to be very slow in the initial stages (sub-subsisten, subsisten and marketable surplus), but after passing the marketable surplus stage the process of rural areas development is faster. At present this rural area is able to develop until it reaches the stage of secondary industry which is indicated by the development of non-agricultural activities as an impact of increasing population needs both primary, secondary and tertiary needs. The factors that influence the development process in the former transmigration rural areas include business land, irrigation infrastructure, social interactions, transportation infrastructure and accessibility, trade facilities, community motivation and political will of the regional head. From these factors, the factors that are the most dominant influence are business land, irrigation, social interaction, road infrastructure and the political will of local leader.

Kata Kunci : Desa-desa eks transmigrasi, perkembangan desa, proggram transmigrasi, kegiatan pertanian dan kegiatan non-pertanian.

  1. S2-2018-407685-abstract.pdf  
  2. S2-2018-407685-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-407685-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-407685-title.pdf