Fanatisme Lingkar Selatan (Studi strategi Brigata Curva Sud untuk mengimplementasikan manifesto "Mandiri, Menghidupi" dalam kehidupan sepakbola di Sleman)
MUHAMMAD IBNU K, Dr. Muhammad Supraja, M.Si. ; Dr. Suharko, S.Sos., M.Si.
2018 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIFanatisme suporter sepakbola sering dipandang negatif, namun dalam era sepakbola modern, suporter fanatik mulai memperlihatkan bentuk peran positif mereka terhadap sepakbola. Keberadaan suporter tidak hanya memberikan semangat kepada klub didalam sebuah pertandingan, namun mampu memberikan pengaruh kepada klub melalui tindakan dan aksi yang mereka lakukan diluar pertandingan. Sebuah komunitas suporter Ultras, Brigata Curva Sud buka kurung BCS tutup kurung , memberikan gambaran sebuah komunitas suporter dapat memberikan pengaruh yang baik kepada klub yang mereka cintai koma PSS Sleman. Melalui manifesto petik dua mandiri menghidupi petik dua yang mereka gagas, komunitas dan anggota Brigata Curva Sud mampu berdiri sendiri dan mandiri dalam pengelolaan komunitas. Serta dapat menyokong klub PSS Sleman dalam bentuk material maupun non-materil untuk menjadikan klub lebih profesional dan berprestasi. Strategi yang digunakan Brigata Curva Sud dengan menciptakan berbagai gagasan, tindakan maupun aksi yang bertujuan untuk mendukung tercapainya tujuan dari manifesto petik dua mandiri menghidupi petik dua. Di dalam gagasan koma tindakan maupun aksi tersebut Brigata Curva Sud secara baik memanfaatkan tiga unsur modal sosial, yakni norma, jejaring sosial, serta adanya kepercayaan yang dimiliki oleh komunitas. Sehingga terciptalah toleransi, nilai kebersamaan koma solidaritas dalam setiap tindakan dan aksi yang dilakukan. Hal tersebut menjadikan komunitas Brigata Curva Sud mampu mencapai maksud dari manifesto petik dua mandiri menghidupi petik dua titik
The fanaticism of football fans is often seen as negative, but in the modern football era, fanatic supporters are begin to show their positive role to football. The presence of supporters not only encourages the club in a match, but also able to influence the club through behavior and actions that they do outside the game. A community of Ultras supporters, Brigata Curva Sud (BCS), provide an overview that a supporter communities can have a good influence on their beloved club, PSS Sleman. Through their own "Mandiri Menghidupi" manifesto, the community and members of Brigata Curva Sud are self-supporting and self-reliant in manage their own communities. They can also support the club PSS Sleman with the form of material and non-material, to make the club more professional and excellent. Brigata Curva Sud build a strategies by creating ideas, actions and behavior aimed at supporting the main goal of the "Mandiri Menghidupi" manifesto. From this idea, the behavior and action of Brigata Curva Sud both utilize three elements of social capital, that is norms, social networking, and the existence of trust owned by the community. Thus creating tolerance, the value of togetherness, solidarity in every behavior and action undertaken. This makes the Brigata Curva Sud community able to achieve the purpose of the "Mandiri Menghidupi" manifesto itself.
Kata Kunci : Fanatisme , Suporter , manifesto , strategi , modal sosial