Laporkan Masalah

Transgender dalam Sastra Anak Australia Introducing Teddy dan The Gender Fairy

RESNERI DAULAY, Dr. Pujiharto, M.Hum

2016 | Tesis | S2 Ilmu Sastra

Penelitian ini memfokuskan kajiannya pada representasi transgender, relasi kuasa, serta konteks sosial kultural yang melatarbelakangi munculnya wacana transgender dalam buku bacaan anak yang berjudul Introducing Teddy (Jessica Walton) dan The Gender Fairy (Jo Hirst). Penelitian ini menggunakan teori kritik sastra feminis. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana feminis.Data diambil secara purfosif yang menggambarkan permasalahan dalam objek yang dikaji.Data dianalisis dalam dua tahapan, yaitu melakukan analisis secara mikrolevel untuk mengkaji permasalahan representasi dan relasi kuasa transgender, selanjutnya dilakukan analisis secara diskursif dan intertekstual untuk mengkaji permasalahan konteks sosial kultural yang melahirkan wacana transgender. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: Pertama, transgender merupakan peralihan identitas baru yang dipandang tidak sesuai dengan norma heteroseksualitas, baik itu dari perempuan menjadi laki-laki (tomboi) maupun laki-laki menjadi perempuan (feminin). Transgender mungkin terjadi pada anak-anak dikarenakan masih dalam proses pencarian jati diri (labil). Kedua, wacana transgender muncul dalam sastra anak Australia dipengaruhi oleh praktik deviasi gender dalam masyarakat Australia.Transgender merupakan sebuah gejala yang sudah ditemukan di masyarakat jauh sebelum lahir buku bacaan terkait transgender. Kemunculan wacana gender dalam sastra anak merupakan akibat dari minimnya buku bacaan anak-anak tentang pengetahuan deviasi gender. Ketiga, transgender merupakan perwujudan kebebasan, perlawanan terhadap dominasi norma heteroseksual. Transgender juga merupakan representasi kebebasan individu untuk memilih identitas gender yang sesuai dengan keinginannya tanpa adanya larangan atau hambatan dari norma heteroseksual

This research focuses on the study of representation, power relation of transgender and social cultural production of transgender discourse in Introducing Teddy (Jessica Walton) and The Gender Fairy (Jo Hirst). This research is based on the feminist literary criticism. This research is using the feminist discourse analysis. This data taken by purposive sampling. Data analysed in two stages. First, micro level reading to explore representation and power relation. Second, discursive and intertextual reading to explore the social cultural production of transgender discourse. The results of the study revealed that: First, transgender is a transition of new identity that is not commensurate with the heterosexual norm, whether it is from women into men (tomboy) and men into women (feminine). Transgender may occur in children because they still in the process of finding the identity (labile). Second, transgender discourse appears in Australian children literature are affected by the practice of gender deviation in Australian society. Transgender is a phenomenon that has been found in the society before the existence of books related to transgender. The emergence of gender discourse in children literature is the result of a lack of children�s books about knowledge of gender deviation. Third, transgender is the embodiment of freedom, resistance to the dominance of the heterosexual norm. Transgender is also a representation of the freedom of the individuals to choose their gender identity as they wish without any prohibition or hindrance from the heterosexual norm.

Kata Kunci : representasi, relasi kuasa, wacana trasgender, analisis wacana feminis, sastra anak / Representation, Power Relation, Transgender Discourse, Feminist Literary Criticism, Children Literature

  1. S2-2016-372611-abstract.pdf  
  2. S2-2016-372611-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-372611-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-372611-title.pdf