Laporkan Masalah

Perancangan Kawasan Wisata Kreatif sebagai Usaha Regenerasi Kawasan Kota Tua Padang

NOVIA VALENTINA, Ir. Didik Kristiadi, MLA, MAUD

2015 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kekayaan potensi kawasan, baik dari budaya yang multikultur, posisi yang strategis, landscape yang indah, bahkan kekayaan cerita rakyat yang mengakar dalam masyarakat ternyata tak menjamin kawasan, secara organik, dapat berkembang dengan baik. Demikian Kota Tua, kawasan dengan nilai sejarah yang vital di Kota Padang, dengan keseluruhan potensi tersebut, justru mengalami kemunduran dan cenderung ditinggalkan. Untuk itu, perlu dilakukan upaya meregenerasi kawasan dalam rangka memanfaatkan sebesar-besarnya potensi yang ada untuk kesejahteraan penduduk. Adapun pendekatan pengembangan yang sesuai untuk kawasan perencanaan adalah regenerasi dengan konsep kota kreatif berbasis budaya yang kemudian disesuaikan untuk diimplementasikan pada skala kawasan. Proses regenerasi ini juga sekaligus dilakukan dalam rangka upaya pengembangan kegiatan wisata kreatif yang saat ini sedang menjadi trend global. Pada kegiatan perencanaan, disusun 2 (dua) alternatif yang kemudian dipilih oleh stakeholder terkait. Kedua alternatif ini fokus pada pengembangan dua bidang yang berbeda yakni ekonomi dan sosial kebudayaan. Hasil perencanaan menemukan bahwa ternyata fokus pengembangan di bidang ekonomi sudah tidak lagi menjadi prioritas publik. Aspek sosial dan kebudayaan lebih diminati stakeholder yang dilibatkan.

In regional development context, having many potential assets does not always means a region/district could be organically developed. Kota Tua is one of numerous potential district in West Sumatera which has vital historical value, strategic position, multicultural culture, and beautiful landscape yet it is suffering a setback and being abandoned. For that reason, a regeneration attempt should be applied in the development plan of Kota Tua. The appropriate approach that was used in the planning process is regeneration with the culture-based creative city concept. This concept was later adapted to be implemented on a district scale. The regeneration process was also designed to develop creative tourism activities that are currently becoming a global trend. There are two design alternative that was composed which are later chosen by several relevant stakeholders.These two alternatives focus on the development of two different fields: economic and social cultural sector. The result found that the economic development-oriented planning is no longer a public priority. On the contrary, social cultural alternative was chosen by most of the stakeholders.

Kata Kunci : Regenerasi, Wisata Kreatif, Kota Tua, Regeneration, Creative Tourism, Old Town

  1. S1-2015-284629-abstract.pdf  
  2. S1-2015-284629-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-284629-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-284629-title.pdf