Economics of Beauty : How Can Beauty Affect Earnings?

SHIMA DEWI MUTIARA TRISNA, Samsubar Saleh, Prof. Dr., M.Soc.Sc.

2016 | Skripsi | ILMU EKONOMI

Pertanyaan paling menarik dalam bidang ekonomi yang melibatkan penampilan fisik manusia adalah kaitan kecantikan dengan keberhasilan ekonomi individu. Berdasarkan survei dari 275 responden yang kesemuanya adalah wanita dan bekerja di bidang industri hiburan (entertainment), penelitian ini mengaji dampak dari penampilan fisik wanita terhadap pendapatan. Studi ini menemukan bahwa wanita dengan kecantikan di atas rata-rata memiliki pendapatan sebesar 38 persen lebih tinggi dibandingkan wanita dengan fisik biasa-biasa saja. Hasil ini diperoleh setelah mengendalikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pendapatan. Penemuan dalam studi ini menunjukkan bahwa wanita dengan kecantikan yang biasa-biasa saja sebaiknya menghindari profesi di mana daya tarik fisik adalah syarat mutlak. Mereka harus memilih pekerjaan di mana keterampilan yang mereka memiliki dapat memberikan keuntungan material maupun non-material, serta di mana penampilan fisik tidak begitu dipentingkan.

The most interesting economic question involving beauty is its relation to an individual's economic success. Using a survey which 275 respondents are all women and work in the entertainment or service industry, this paper examines the impacts of women’s looks on earnings. This study finds that above-average looking women earn 38 percent more than their less good-looking co-workers. The result is obtained by adjusting for many factors that possibly affect wages in order to isolate the effect of differences in beauty. This finding suggests that plain looking women should avoid occupation where physical attractiveness matters the most. They should choose occupation where the skills that they posses in abundance have a chance to bring them the biggest rewards, both monetary and non-monetary, as well as where the rewards for the good looks that people lack are less important.

Kata Kunci : beauty premium, earning, labor, entertainment industry, service industry