GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR) OLEH PETUGAS KESEHATAN PUSKESMAS DI WILAYAH KOTA YOGYAKARTA
NUR FIRDA SUSANTI, Dr. Widyawati S.Kp., M. Kes.
2016 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATANLatar Belakang: Program PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) bergerak dalam bidang pendidikan kesehatan yang dibuat oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan remaja. Program PKPR telah berjalan secara optimal di Kota Yogyakarta. Rasio tenaga kesehatan di Kota Yogyakarta lebih tinggi dibandingkan kabupaten lain di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan: Mengetahui gambaran pelaksanaan program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di puskesmas Kota Yogyakarta. Metodologi Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di 10 puskesmas pada bulan September-Oktober 2015 wilayah Kota Yogyakarta yang menjalani program PKPR. Subyek penelitian adalah petugas kesehatan pelaksana program PKPR dan diambil secara total sampling (n=60) dengan teknik purposive sampling. Namun 3 puskesmas dinyatakan drop out sehingga subyek dalam penelitian ini menjadi 42 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan analisa data yaitu menggunakan persentase. Hasil: Hasil pemenuhan tertinggi yang didapatkan menurut persepsi petugas berdasarkan rata-rata pada setiap aspek standar nasional diantaranya: SDM Kesehatan 72%, Fasilitas Kesehatan 89%, Remaja 87%, Jejaring 73%, dan Manajemen Kesehatan 77%. Meski demikian, masih terdapat hal yang belum sesuai. Hal ini dapat dilihat dari 42 orang petugas yang menjadi anggota tim petugas pelaksana PKPR baru 25 yang pernah menjalani pelatihan PKPR. Selain itu sebanyak 7 orang belum mengetahui adanya pedoman mengenai program PKPR. Kesimpulan: Pelaksanaan program PKPR di puskesmas wilayah Kota Yogyakarta belum sesuai dengan Standar Nasional yang telah dibuat oleh Kementerian Kesehatan. Adapun kriteria yang belum sesuai antara lain: pelatihan petugas kesehatan yang tidak menyeluruh dan penggunaan pedoman yang belum merata pada seluruh petugas.
Background: Adolescent Friendly Health Services (AFHS)program is a government health care education program aim to enhance the quality of teenager health care services. This program runs optimally in Yogyakarta, which has the highest ratio of health care provider of all cities in D.I.Yogyakarta province. Objective: This study is aimed to know the implementation of PKPR program in treating teenagers problem which run in local health care services by health care providers. Methods: A descriptive quantitative cross-sectional study was carried out in 10 local health care services with PKPR program in September-October 2015. Purposive sampling was used to select 60 health care providers work in local health care services with PKPR program. Otherwise 3 of 10 health care services was drop out so that the subjects in this study to 42 peopleso that the subjects in this study to 42 people. The evaluation used questionnaire then analyzed in univariate model. Result: Implementation of PKPR programmostly been conducted in accordance with national standards. It is based on the results obtained compliance. The highest fulfillment as perceived by the average officer on every aspect of national standards include: Human Resource for Health 72%, health facilities89%, Teens 87%, Network 73%, and Health Management77%. Nevertheless, there are still things that have not been appropriate. It can be seen from 42 health workers, 25 participants received training PKPR. In addition, as many as 7 people have not been aware of any guidelines concerning the program PKPR. Conclusion:Implementation of PKPR program in community health centers of Yogyakarta city is compliance with the National Standard that have been made by the Ministry of Health. The criteria were not suitable, among others: training of health worker is not comprehensive and use of guidelines have not been evenly on the entire health worker.
Kata Kunci : Yogyakarta, petugas kesehatan, PKPR, standar nasional