Laporkan Masalah

MANAJEMEN PEMELIHARAAN PEDET SAPI PERAH DI BALAI PENGEMBANGAN BIBIT PAKAN TERNAK DAN DIAGNOSTIK KEHEWANAN (BPBPTDK) YOGYAKARTA

GEYA FARHANAH N, srh. Dwi Cahyo Budi Setiawan, M.Sc

2016 | Tugas Akhir | D3 KESEHATAN HEWAN SV

Pedet adalah anak sapi yang baru lahir sampai dengan umur 8 bulan. Pedet yang baru lahir masih perlu mendapatkan perhatian secara khusus agar terhindar dari infeksi dan lain sebagainya, sebaliknya kelalaian dalam hal pemeliharaan pedet, dapat mengakibatkan kegagalan dari perusahaan. Tujuan penulisan Tugas Akhir adalah untuk mengetahui perawatan pedet prasapih dan pascasapih. Praktek kerja lapangan dilaksanakan tanggal 14 maret sampai dengan 17 maret 2016 di Peternakan sapi perah Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengembangan Bibit Pakan Ternak dan Diagnostik Kehewanan (UPTD BPBPTDK), Sleman, Yogyakarta. Metode yang dipakai untuk pengambilan data adalah dengan cara pengamatan, wawancara, observasi langsung, dan pengukuran secara langsung. Jumlah total populasi pedet di UPTD BPBPTDK Yogyakarta adalah sebanyak 11 ekor dengan jumlah pedet betina 6 ekor dan jumlah pedet jantan 5 ekor. Induk yang melahirkan ditempatkan di kandang khusus. Pedet yang baru lahir segera dibersihkan dari lendir yang ada pada rongga hidung dan mulut untuk menghindari pedet mati lemas karena sukar bernafas, apabila pedet belum dapat bernafas segera diberi pertolongan pernafasan buatan. Pedet segera dipisahkan dari induknya dan ditempatkan dikandang pedet. Pakan pedet umur sehari berupa kolostrum sebanyak dua kali sehari (pagi dan sore) pada umur 2 hari sampai 3 bulan. Pakan konsentrat dan hijauan mulai diberikan pada umur 2 bulan. Kandang pedet UPTD BPBPTDK Yogyakarta dibersihkan dua kali sehari. Berdasarkan hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa manejemen pedet di UPTD BPBPTDK Yogyakarta dikategorikan sudah memadai.

Pedet adalah anak sapi yang baru lahir sampai dengan umur 8 bulan. Pedet yang baru lahir masih perlu mendapatkan perhatian secara khusus agar terhindar dari infeksi dan lain sebagainya, sebaliknya kelalaian dalam hal pemeliharaan pedet, dapat mengakibatkan kegagalan dari perusahaan. Tujuan penulisan Tugas Akhir adalah untuk mengetahui perawatan pedet prasapih dan pascasapih. Praktek kerja lapangan dilaksanakan tanggal 14 maret sampai dengan 17 maret 2016 di Peternakan sapi perah Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengembangan Bibit Pakan Ternak dan Diagnostik Kehewanan (UPTD BPBPTDK), Sleman, Yogyakarta. Metode yang dipakai untuk pengambilan data adalah dengan cara pengamatan, wawancara, observasi langsung, dan pengukuran secara langsung. Jumlah total populasi pedet di UPTD BPBPTDK Yogyakarta adalah sebanyak 11 ekor dengan jumlah pedet betina 6 ekor dan jumlah pedet jantan 5 ekor. Induk yang melahirkan ditempatkan di kandang khusus. Pedet yang baru lahir segera dibersihkan dari lendir yang ada pada rongga hidung dan mulut untuk menghindari pedet mati lemas karena sukar bernafas, apabila pedet belum dapat bernafas segera diberi pertolongan pernafasan buatan. Pedet segera dipisahkan dari induknya dan ditempatkan dikandang pedet. Pakan pedet umur sehari berupa kolostrum sebanyak dua kali sehari (pagi dan sore) pada umur 2 hari sampai 3 bulan. Pakan konsentrat dan hijauan mulai diberikan pada umur 2 bulan. Kandang pedet UPTD BPBPTDK Yogyakarta dibersihkan dua kali sehari. Berdasarkan hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa manejemen pedet di UPTD BPBPTDK Yogyakarta dikategorikan sudah memadai.

Kata Kunci : kandang, manajemen, pakan, pedet