KONSEP SPASIAL KAWASAN RITUAL GUNUNG KEMUKUS

IGA PUTRI MAWARNI , Prof. Ir. Sudaryono, M.Eng., Ph.D

2016 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Pariwisata budaya tidak hanya membahas tentang perjalanan wisata budaya dan aktivitas menikmati saja, namun juga berkaitan dengan interaksi atau hubungan yang terjadi antara manusia sebagai pengunjung dengan manusia dan objek budaya yang dikunjungi. Penggunaan ruang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas manusia di dalam pengembangan suatu kawasan. Manusia sebagai pelaku utama dalam pembangunan turut memberikan pengaruh dalam setiap kebijakan atau tindakan yang dilakukan. Pemanfaatan kawasan Gunung Kemukus sebagai wisata atraksi budaya saat ini lebih terkenal sebagai area prostitusi terselubung akibat mitos ritual seks Pangeran Samudro. Fenomena-fenomena yang berkaitan dengan prostitusi dalam penggunaan ruang inilah yang memunculkan berbagai macam konflik dan permasalahan pada sosial masyarakat. Seperti apa konsep spasial yang terbentuk di kawasan Gunung Kemukus? Penelitian ini akan menggambarkan konsep spasial berdasarkan temuan terkait seperti apa penggunaan ruang yang dialokasikan di kawasan Gunung Kemukus dengan melihat unsur situasi sosial, seperti actors (pelaku), place (tempat), dan activity (aktivitas) tanpa mengesampingkan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan spiritual. Analisis dilakukan berdasarkan observasi fisik dan wawancara mendalam (indepth interview) secara purposive sampling dalam menentukan sampel responden. Narasumber ditentukan berdasarkan keterkaitan langsung dengan penelitian. Jumlah narasumber yang diwawancarai 21 orang dengan perbedaan profesi dan latar belakang. Untuk menganalisis hasil temuan, menggunakan metode penelitian induktif fenomenologi kualitatif dengan pengkategorisasian berbagai unit informasi sehingga dihasilkan tema yang sesuai. Konsep spasial didapatkan berdasarkan analisa tema dan pola ruang yang terbentuk di Gunung Kemukus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep spasial kawasan ritual Gunung Kemukus memiliki tiga karakteristik utama dalam penggunaan ruang yaitu ritual, ekonomi, dan prostitusi. Padahal sudah jelas dalam RTRW Kabupaten Sragen diperuntukkan untuk kawasan wisata budaya, namun dalam perkembangannya muncul aktivitas prostitusi yang bertopeng ritual atas mitos cerita Pangeran Samudro. Aktivitas ekonomi terbentuk sebagai dampak dari pemanfaatan peluang untuk mendapatkan keuntungan dari keramaian yang terjadi. Tumpang tindih pemanfaatan ruang pada kawasan ritual Gunung Kemukus disebabkan oleh kompleksitas kepentingan yang relatif bebas dan terintervensi pihak tertentu. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi, pengawasan dan penataan untuk membatasi aktivitas yang tidak sesuai dengan peruntukan ruang.

Cultural tourism is not just discuss about cultural tourism and enjoyed the activity, but also related to the interaction or relationships that occur between people being as a visitor with a human and cultural objects were visited. Use of space can not be separated from human activities in the development of a region. Human beings as the main actors in development provides in any policy or action that is performed. Utilization Gunung Kemukus�s area as a cultural tourist attraction nowadays is more famous as an area for prostitution due to the myth of Pangeran Samudro�s sex spiritual. Phenomenas related to prostitution in the use of space is which causes a wide variety of conflicts and problems in the social community. What kind of spatial concepts that formed in the Gunung Kemukus�s area? This study will describe the spatial concept based on related findings to what use the allocated space in the area of Gunung Kemukus by looking at the elements of social situations, such as actors, place, and activity without neglecting the economic, social, cultural, and spiritual�s aspect. The analysis was conducted based on physical observation and indepth interview by purposive sampling in determining the sample of respondents. The resource person is determined by a direct linkages to the research. The amount of the resource persons interviewed is twenty two people with difference professions and backgrounds. To analyze the results, using the phenomenological inductive qualitative research methods to categorizing the various units of information so generated an appropriate theme. The spatial concept obtained based on analysis of themes and patterns that formed at Gunung Kemukus. These results of this research indicate that the spatial concepts of spiritual area of Gunung Kemukus has three main characteristics in the use of space that is spiritual, economic, and prostitution. It was clear in the RTRW Sragen earmarked for cultural tourism�s area, but in its development appears masked ritual prostitution activity over the mythical story of Pangeran Samudro. Economic activity is formed as a result of the use of the opportunities to benefit from the crowds that occur. Overlapping the space utilization in Gunung Kemukus�s spiritual due to the complexity of the interests of a relatively free and interfering with a particular party. It is necessary for the evaluation, supervision and set-up regulation to restrict activities that does not in accordance with the allocation of space.

Kata Kunci : Kata Kunci : ritual, konsep, spasial, aktivitas / Keywords: spiritual, concept, spatial, activity