PEMANFAATAN CITRA MULTI-FUNCTIONAL TRANSPORT SATELLITE UNTUK ESTIMASI PETIR DI WILAYAH BANDARA SOEKARNO-HATTA CENGKARENG DAN JUANDA SURABAYA

DEFRI MANDOZA, Prof. Dr. Hartono DEA, DESS. ; Dr. Sigit Heru Murti BS, M.Si.

2016 | Tesis | S2 Penginderaan Jauh

Indonesia merupakan wilayah tropis yang memiliki jumlah kejadian petir yang cukup tinggi dan memiliki resiko yang tinggi terhadap bencana yang disebabkan oleh petir. Oleh karena itu informasi yang tepat dan akurat tentang terjadinya petir sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya pengguna transportasi udara. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengolahan pada data citra satelit MTSAT dan memanfaatkannya sebagai parameter untuk mengestimasi petir. Penentuan hubungan SPA terhadap intensitas petir harian menggunakan metode korelasi dan penentuan nilai threshold SPA menggunakan data SPA minimum dan SPA rata-rata dari seluruh data SPA yang diolah pada saat terjadi petir. Metode statistik Critical Succes Index (CSI), False Alarm Rate (FAR), Probability of Detection (POD) dan Percent Correct (PC), digunakan dalam mengevaluasi tingkat akurasi estimasi petir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan nilai SPA terhadap jumlah petir adalah cukup kuat, yaitu semakin rendah nilai SPA maka jumlah petir cenderung semakin meningkat. Pengolahan data SPA menghasilkan nilai threshold SPA untuk estimasi petir sebesar -41oC dan -67oC. Evaluasi estimasi petir menggunakan threshold SPA -41oC dan -67oC menghasilkan akurasi masing-masing sebesar 32% dan 65%. Tingkat akurasi estimasi petir menggunakan threshold SPA -67oC lebih tinggi dibandingkan menggunakan threshold SPA -41 oC. Dari penelitian ini diketahui bahwa petir hanya terjadi pada nilai SPA yang lebih rendah dari -41oC, dan petir yang paling banyak terjadi adalah pada nilai SPA sebesar -65oC s/d -80oC.

Indonesia is the tropical territories having a high frequency of lightning and a high risk to disasters caused by lightning. For this reason, the appropriate and accurate information about the lightning is needed especially for air transport users. The objective of this research was to process the data of MTSAT satellite image and to use the data as a parameter for lightning estimation. The strength of the cloud top temperature (CTT) relationship on the lightning intensity was determined by using the correlation method, and the CTT threshold value was determined by using the CTT minimum data and the CTT average data of overall processed data in the occurrence of lightning. The statistical methods of the evaluation of the lightning estimation accuracy were used statistical methods Critical Success Index (CSI), False Alarm Rate (FAR), Probability of Detection (POD) and Percent Correct (PC). The results of this research showed that the correlation of the CCT value on the lightning intensity was strong enough i.e. the lower of the CTT value the higher of the lightning intensity. CTT data processing showed value of CTT threshold for lightning estimation was -41oC and -67oC. Evaluation of the lightning estimation using CTT threshold -41oC and -67oC showed accuracy 32% and 65% respectively. The lightning estimation accuracy using CTT threshold -67oC was higher than using CTT threshold -41oC. This research was showed that lightning only occurs at CTT value lower than - 41oC, and the most common lightning occurance in CTT value between -65oC to -80oC.

Kata Kunci : Satellite image of MTSAT, CTT value, CTT threshold, lightning estimation