PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DOKTER KELUARGA SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN DENGAN PANDUAN KOMUNIKASI UGM "SAPA - AJAK BICARA - DISKUSI" PADA PASIEN HIPERTENSI TIDAK TERKONTROL

NUNGKI ARININTA, dr. Mora Claramita, MHPE, Ph.D; Dra. Yayi Suryo Prabandari, MSi, Ph.D

2016 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik

Latar belakang.Keterampilan komunikasi dokter pasien merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang dokter.Akan tetapi, hal ini belum mendapat perhatian dalam pendidikan dokter. Sebagian besar dokter berpendapat keterampilan komunikasi yang mereka miliki sudah baik, dan keterampilan komunikasi dengan pasein bukan ilmu yang harus dipelajari secara formal. Penelitian ini bertujuan melihat tingkat keterampilan komunikasi dokter pasien pada dokter keluarga dan melihat efek pelatihan komunikasi terhadap keterampilan komunikasi dokter pasien. Metode. Kami melakukan penelitian terhadap 17 dokter yang mengikuti program master kedokteran keluarga. Para dokter tersebut dinilai tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan komunikasi dokter-pasien sebelum dan sesudah pelatihan dengan panduan komunikasi UGM SAPA AJAK BICARA-DISKUSIa,Selain itu, penelitian ini juga menilai efek medis pada pasien dari dokter yang telah terpapar pelatihan komunikasi tersebut. Hasil. Tingkat pengetahuan keterampilan komunikasi dokter- pasien pada subjek masih rendah. Setelah mendapat pelatihan keterampilan komunikasi dengan metode -SAJAK KU-, tingkat pengetahuan subjek meningkat, namun tidak bermakna secara statistik.Sikap setuju, para subjek terhadap hal-hal penting yang harus dilakukan pada komunikasi dokter -pasien menurut pedoman komunikasi UGM -SAJAK KU meningkat paska mendapat pelatihan, namun tidak bermakna secara statistik.Perilaku subjek yang diamati pada pertengahan pelatihan mengalami peningkatan sesuai dengan pedoman komunikasi UGM SAJAK KU setelah selesai pelatihan, namun tidak bermakna secara statistik.Terdapat perbaikan klinis pada pasien hipertensi, setelah berkomunikasi dengan pasien yang mendapat pelatihan komunikasi dokter-pasien dengan panduan komunikasi UGM SAJAK KU. Kesimpulan.Tingkat pengetahuan keterampilan komunikasi dokter-pasien pada dokter keluarga yang mengambil program master kedokteran keluarga di Yogyakarta masih rendah. Pengetahuan, sikap dan perilaku para dokter keluarga, meningkat setelah pelatihan komunikasi dengan panduan UGM SAJAK KU, meskipun tidak bermakna secara statistik. Paparan pelatihan komunikasi dokter-pasiem dengan panduan komunikasi UGM SAJAK KU terhadap dokter, mampu meningkatkan output klinis pasien mereka.

Background. The doctor patient communication skills is one of basic competence that should be have for a doctor. However, it hasnt gotten much attention in the doctors education. Most of doctors considered that they already have good communication skills. They assume that communication toward patients skills was unnecessary knowledge that should be learned formally. This research aim to know the doctor patient communication skills level of family doctors and to see the effect of communication training, toward their doctor â�� patient communication skills. Methode. We made research on 17 doctors who took Family Medicine Master Program. Those doctors were examined by their knowledge leves, attitude and their doctor- patient communication skills, before and after the training of UGMs communication guideline GREET ENCOURAGE TO TALK DISCUSSION. Beside, this research also examine the medical effect toward the patient of the doctor who had exposure on the communication training. Result. The doctor- patient communication skills and knowledge level on subject was inadequate before they got exposure communication training by UGMs communication guideline âGREET ENCOURAGE TO TALK DISCUSSION (SAJAK KU). After having the communication skills training by UGMs communication guideline GREET ENCOURAGE TO TALK DISCUSSIONSAJAK KU), the subjects knowledge level was increase. The attitude or agreement of the subject toward important things which should done in doctor patient communication according UGMs communication guideline GREET ENCOURAGE TO TALK DISCUSSIONâ (SAJAK KU), was increase after the training, but statistically doesnt significant. The subject communication skills which was observed in the middle of training has increased in accordance UGM communication guideline GREET ENCOURAGE TO TALK DISCUSSION (SAJAK KU), but doesnt significance either. There were clinically improvement on hypertension, after communicating with those who were trained doctor patient communication by UGM communication guideline GREET ENCOURAGE TO TALK DISCUSSION (SAJAK KU). Conclusion. Might be so many the doctor patient communication knowledge and skills level in the family doctor who taken family doctors master in Yogyakarta was still inadequate. The family doctors knowledge, attitude and behavior was increased after the communication training by UGMs communication guideline GREET ENCOURAGE TO TALKDISCUSSION (SAJAK KU), although it was statistically doesn significant. The doctor patient communication trainings exposure bya UGMs communication guideline GREET ENCOURAGE TO TALK DISCUSSION (SAJAK KU) toward the doctor was able to increase their patients outcome clinic.

Kata Kunci : octor patient communication training family doctor, Communication Guideline hypertension