Perancangan Model Bisnis Kopi Keliling
ADIB ARIFIYANTO, Bayu Sutikno, S.E., M.S.M., Ph.D.
2016 | Tesis | S2 ManajemenPerkembangan bisnis kopi di Indonesia ini semakin meningkat akhir-akhir ini. Kopi sudah tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia karena kopi adalah termasuk ke dalam komoditas perkebunan penghasil devisa negara yang cukup mempunyai peran penting. Indonesia saat ini sudah naik peringkat sebagai negara ketiga terbesar penghasil kopi di dunia, menyalip Kolombia. Untuk urutan pertama penghasil kopi terbesar masih dipegang Brazil dan disusul oleh Vietnam sebagai negara penghasil kopi terbesar kedua di dunia. Peningkatan produksi tersebut tentunya dipicu oleh besarnya permintaan kopi Indonesia baik di dalam ataupun di luar negeri. Kopi juga tidak bisa lepas dalam kehidupan sehari-hari, karena kopi seperti sudah menjadi budaya di Indonesia ini. Untuk dapat memberikan seduhan kopi berkualitas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui keinginan dari konsumen. Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian kepada Dongeng Kopi yang merupakan kedai kopi yang sudah menjalankan bisnis kopi sebelumnya. Dari penelitian tersebut didapat model bisnis yang Dongeng Kopi gunakan sebagai acuan model bisnis Kopi Keliling. Perancangan model bisnis Kopi Keliling dilakukan dengan Focus Group Discussion (FGD) terhadap calon konsumen potensial, untuk acuan penentuan komponen-komponen nine building blocks, sembilan komponen model bisnis menurut Osterwalder dan Pigneur (2010). Kemudian langkah selanjutnya adalah merangkum sembilan komponen model bisnis tersebut ke dalam kanvas model bisnis. Model bisnis Kopi Keliling mempunyai konsep foodtruck dengan tetap mempunyai kualitas kopi yang terbaik. Seperti yang sudah diperoleh dari hasil FGD, pelanggan ternyata tetap mengutamakan kualitas kopi walaupun mereka juga sangat tertarik dengan konsep yang Kopi Keliling tawarkan. Dengan konsep foodtruck, Kopi Keliling dapat dengan mudah berpindah tempat untuk melayani pelanggan dengan pelayanan yang terbaik.
The development of the coffee business in Indonesia is increasing lately. The coffee is not foreign to the Indonesian people because the coffee is included in the commodities sufficient foreign exchange earnings have an important role. Indonesia is now riding ranks as the third largest coffee producer in the world, overtaking Colombia. For the first order still held the largest coffee producer Brazil, followed by Vietnam as the country's second largest coffee producer in the world. The increase in production is of course driven by the huge demand of Indonesian coffee either inside or outside the country. Coffee also can’t escape the everyday life, such as coffee has become a culture in Indonesia. To be able to provide quality coffee steeping it is necessary to investigate the desires of consumers. In this study the authors conducted a study to Dongeng Kopi is a coffee shop which has been running a coffee business before. From these studies obtained the business model used as a reference Dongeng Kopi for Kopi Keliling’s business model. Kopi Keliling designing business models conducted by Focus Group Discussion (FGD) to potential prospects, on the basis of determining the components of nine building blocks, nine components of the business model according to Osterwalder and Pigneur (2010). Then the next step is to summarize the nine components of the business model into the business model canvas. Kopi Keliling’s business model has the concept foodtruck to continue to have the best quality coffee. As already obtained from the FGD, the customer was priorotizing the quality of coffee, although they are also very interested in the concept that Kopi Keliling offer. With the concept of foodtruck, Kopi Keliling can easily migrate to serve customers with the best service.
Kata Kunci : Model bisnis, kopi, nine building blocks, foodtruck, kanvas model bisnis
