FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU HAMIL MELAKUKAN TES HIV DI PUSKESMAS KOTA YOGYAKARTA
DWI MUTIA WENNY, Prof. dr. Mohammad Hakimi, SpOG (K), PhD; Dr. Yanri Wijayanti, PhD, SpPD-KPTI
2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Peningkatan angka infeksi HIV pada anak usia 1-14 tahun kemungkinan besar berasal dari ibu sejak kandungan. Penularan HIV dari ibu ke anak dapat di tekan dengan mengetahui status HIV ibu, sehingga dapat dilakukan penanganan sedini mungkin. Yogyakarta merupakan daerah terkonsentrasi HIV sehingga setiap ibu hamil harus dilakukan pemeriksaan HIV. Cakupan ibu hamil yang melakukan tes HIV pada tahun 2014 di Puskesmas yang menyediakan fasilitas pemeriksaan HIV hanya sebesar 50%. Persepsi, dukungan tenaga kesehatan, informasi tentang HIV dan faktor lainnya berpengaruh pada pemeriksaan tes HIV pada ibu hamil. Tujuan: Untuk melihat faktor yang mempengaruhi perilaku ibu hamil untuk melakukan tes HIV di puskesmas kota Yogyakarta Metode: Menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif bersifat deskriptif analitik dengan desain observasional berupa rancangan cross sectional untuk melihat hubungan antara pengetahuan, persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, dukungan tenaga kesehatan, paparan informasi, dan usia kehamilan. Kualitatif berupa wawancara mendalam untuk mendukung hasil penelitian kuantitatif. Hasil: Jumlah subjek penelitian sebesar 85 orang dengan usia rata-rata 25-34 tahun, dan responden yang melakukan tes HIV sebesar 92.94%. Analisis bivariabel menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna secara statistik, namun secara praktis ada hubungan antara pengetahuan HIV, persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, paparan informasi, dukungan tenaga kesehatan dan usia kehamilan dengan perilaku ibu hamil melakukan tes HIV di Puskesmas Kota Yogyakarta Kesimpulan: tidak ada hubungan antara pengetahuan HIV, persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, paparan informasi, dukungan tenaga kesehatan, dan usia kehamilan terhadap tes HIV yang merupakan tes atas inisiatif tenaga kesehatan dan merupakan program dari pemerintah.
Background: Increasing rates of HIV infection in children aged 1-14 years will most likely come from the mother since birth. Transmission of HIV from mother to child can be on tap by knowing the mother's HIV status, so that the treatment can be done as early as possible. Yogyakarta is a concentrated area of HIV so that every pregnant woman should do an HIV test. Coverage of pregnant women received an HIV test in 2014 in primary health facilities that provide HIV testing only by 50%. Perception, support health workers, information about HIV and other factors affect the examination of HIV testing in pregnant women. Purpose: To view the factors that influence the behavior of pregnant women for HIV testing in the clinic of Yogyakarta Methods: Using quantitative and qualitative approaches. Quantitative analytical descriptive design with cross sectional observational form to see the relationship between independent variables and the dependent variable. Qualitative in-depth interviews to support the results of quantitative research. Results: Analysis bivariable showed no significant correlation was statistically yet practical relationship between knowledge of HIV, perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefits, perceived barriers, exposure information, support health and pregnancy with the behavior of pregnant women tested for HIV in health centers Yogyakarta Conclusion: Almost all pregnant women an HIV test in the clinic although not all mothers have the knowledge, perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefits, exposure information, support of health workers is high, and the perception of low resistance, it is because the HIV test is a test of health workers and an initiative of the government program.
Kata Kunci : tes HIV, ibu hamil, Yogyakarta, HIV testing of pregnant women, Yogyakarta