LUARAN KLINIK DAN BIAYA TERAPI ANEMIA DENGAN ERITROPOETIN (EPO) PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS

MARIK SRI HUSNUL KH., Dr. Fita Rahmawati, Sp.FRS., Apt. ; Dr. Tri Murti Andayani Sp.FRS., Apt

2016 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Anemia pada pasien Penyakit Ginjal Kronik terjadi terutama karena kekurangan eritropoetin. Ada dua jenis eritropoetin yang banyak digunakan untuk pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yaitu alfa dan beta. Pemberian eritropoetin memiliki banyak keuntungan, namun harga obat ini mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil keberhasilan terapi anemia dengan eritropoetin terhadap perubahan kadar Hb serta biaya yang ditimbulkan. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan studi kohort dengan pengambilan data secara retrospektif. Populasi penelitian adalah pasien BPJS dengan PGK yang menjalani hemodialisis rutin yang mendapat terapi eritropoetin pada periode Juni - Desember 2015. Efektivitas terapi anemia dengan eritropoetin alfa dibandingkan eritropoetin beta dilihat berdasarkan luaran klinik yaitu perubahan kadar Hb selama 3 bulan. Analisis biaya terapi dilakukan dengan menghitung perbedaan rata-rata biaya obat dan non-obat. Pada penelitian ini, jenis eritropoetin alfa yang digunakan adalah sebesar 60,78%. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan pada luaran klinik berupa kenaikan kadar Hb pada kelompok eritropoetin alfa (0,805 ± 0,930) lebih kecil dibandingkan kelompok eritropoetin beta (1,440 ± 0,911) dengan nilai p = 0,02. Rata-rata biaya total hemodialisis kelompok eritropoetin alfa (Rp. 14.147.580,65 ± 3.460.122,92) dibandingkan kelompok eritropoetin beta (Rp. 13.322.750,00 ± 3.748.399,12) nilai p = 0,311. Rata-rata biaya pemakaian eritropoetin kelompok alfa (Rp. 3.758.326,51 ± 928.786,95) dan kelompok beta (Rp. 3.513.651,21 ± 978.118,05) nilai p = 0,096. Peningkatan kadar Hb selama 3 bulan pada kelompok EPO Beta secara signifikan lebih tinggi dibandingkan kelompok EPO Alfa dengan biaya yang sama

Anemia in Chronic Kidney Disease patients occurs due to the lack of erythropoietin. There are two types of erythropoietin are widely used for JKN patients eg alpha and beta. Giving erythropoietin have many advantages, but the price of these drugs is expensive. This study aims to determine the profile of the successful treatment of anemia with erythropoietin to changes in hemoglobin levels as well as the costs incurred. This research was conducted with a cohort study design with retrospective data collection. The study population was BPJS patients with CKD undergoing regular hemodialysis who received erythropoietin therapy in the period from June to December 2015. The effectiveness of treatment of anemia with erythropoietin alpha than beta erythropoietin visits based on clinical outcomes, namely changes in Hb levels during the three months. Analysis of the cost of therapy is done by calculating the difference in average cost of drug and non-drug. In this study, the type of erythropoietin alfa used amounted to 60.78%. The results showed significant differences in clinical outcomes such as increased levels of hemoglobin in erythropoietin alfa group (0.805 ± 0.930) smaller than erythropoietin beta group (1.440 ± 0.911) with p = 0.02. The average total cost of hemodialysis group erythropoietin alpha (Rp. 14,147,580.65 ± 3,460,122.92) compared erythropoietin beta group (Rp. 13,322,750.00 ± 3,748,399.12) value of p = 0.311. The average cost of erythropoietin alfa group (Rp. 3,758,326.51 ± 928,786.95) and beta group (Rp. 3,513,651±21 978,118.05) value of p = 0.096. Increased hemoglobin levels for 3 months in Beta EPO group was significantly higher than the group Alfa EPO at the same cost

Kata Kunci : Penyakit Ginjal Kronik, Anemia, eritropoetin, luaran klinik, biaya terapi