Laporkan Masalah

Connection Between Error Management Culture and Change Efficacy - An Empirical Study from Indonesia

SCHELLENBERG, ALEXANDER, Prof. Dr. Heike Schinnenburg

2016 | Tesis | S2 Manajemen

Mengingat fakta bahwa perubahan adalah fenomena konstan dan bahwa kesalahan pasti terjadi, perubahan manajemen dan budaya tentang manajemen eror dari suatu perusahaan mempunyai dampak terhadap inovasi dan kinerja organisasi. Dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat di wilayah Asia Tenggara - Indonesia - menjadi negara yang dipilih untuk objek investigasi dalam makalah ini, hipotesis penelitian yang mendasari tesis ini adalah hubungan yang dapat diamati antara budaya manajemen eror dan potensi perubahan serta jenis budaya manajemen eror seperti apa yang dianut oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Selain penelitian literatur yang komprehensif, studi empiris dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian dan pertanyaan penelitian. Melalui kerjasama antara University of Applied Science Osnabrueck di Jerman dan Universitas Gadjah Mada di Indonesia, penelitian lapangan kemudian dilakukan. Secara keseluruhan, 744 kuesioner tertulis didistribusikan, 527 diterima hasilnya. 26 survei dilakukan melalui alat survei online LimeSurvey. Logikanya, 501 survei dikumpulkan melalui kuesioner tertulis, sehingga tingkat respon cukup tinggi yaitu 67%. Seperangkat data yang besar kemudian dievaluasi dan dianalisis, misalnya melalui penggunaan statistik deskriptif, dan analisis r dari Pearson dan Rho dari Spearman. Dengan metodologi penelitian yang diterapkan, dua temuan utama yang dicapai dalam makalah ini, yaitu bukti korelasi positif antara budaya manajemen eror dan potensi perubahan serta fakta bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia memiliki kecenderungan terhadap budaya manajemen eror yang positif. Berdasarkan temuan dan hipotesis yang ada, maka dirumuskan bahwa "budaya manajemen kesalahan secara positif berhubungan dengan potensi perubahan" dapat dikonfirmasi. Mengenai budaya manajemen eror yang berlaku di Indonesia, faktor budaya khusus menghasilkan pendekatan penanganan kesalahan organisasi yang menunjukkan bahwa perlakuan di beberapa daerah berbeda dengan yang lazim diterapkan dalam mayoritas kebudayaan Barat; topik yang membutuhkan penyelidikan lebih lanjut.

Research question: Given the fact that change is a constant phenomenon and that mistakes inevitably occur, the change management and error management culture of a firm have an influence on the organization's innovation and performance. With Southeast Asia's rising economy - Indonesia - being the country of investigation in paper at hand, the underlying research hypothesis of this thesis is what relationship can be observed between error management culture and change efficacy and what error management culture do Indonesian corporations have. Methodology: Besides comprehensive literature research, an empirical study was carried out in order to answer the research hypothesis and research question. In cooperation with the University of Applied Science Osnabrueck in Germany and the Universitas Gadjah Mada in Indonesia, a field research was conducted. All in all, 744 paper and pencil questionnaires were distributed, 527 were received. 26 surveys were committed through the online survey tool LimeSurvey. Logically, 501 surveys were collected through paper & pencil questionnaires, resulting in a significantly high response rate of 67 %. The large data sets were thereafter evaluated and analyzed, e.g. through the use of descriptive statistics, the Pearson's r and Spearman's Rho analyses. Major findings: By means of the applied research methodology, two major findings could be achieved in this paper, namely the proof of a positive medium correlation between error management culture and change-efficacy and the fact that Indonesian companies have a tendency towards a positive error management culture. Conclusion: Based on the findings, the formulated hypothesis "Error management culture is positively related to change efficacy" can be confirmed. Regarding the prevailing error management culture in Indonesia, culture-specific factors result in an approach of handling organizational mistakes that indicate different treatment in some areas to the one commonly used in many Western cultures; a topic which needs further investigation

Kata Kunci : manajemen perubahan, potensi perubahan, budaya manajemen eror, Indonesia, perbedaan budaya