STRATEGI FORUM PEMUDA PEDULI LINGKUNGAN DALAM MELAKUKAN PENOLAKAN PENAMBANGAN TANAH URUK GUNUNG GUYANGAN Studi Kasus di Desa Wonolelo koma Kecamatan Pleret koma Kabupaten Bantul koma DI Yogyakarta
FITRIA NURHAYATI, RATNAWATI, Dra., S.U.
2016 | Skripsi | S1 ILMU PEMERINTAHAN (POLITIK DAN PEMERINTAHAN)Pertambangan menjadi persoalan yang tak henti terjadi. Atas nama kemajuan, modernitas, alam dieksploitasi tanpa memedulikan kerugian secara lingkungan dan sosial. Tanah Gunung Guyangan di Desa Wonolelo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, DIY, juga ditambang. Warga tidak berani menolak. Kemudian sekelompok pemuda yang menggabungkan dirinya dalam Forum Pemuda Peduli Lingkungan (FPPLP) menginisiasi gerakan menolak penambangan tanah uruk Gunung Guyangan. Teori mobilisasi sumber daya oleh McCarthy dan Mayer N. Zald digunakan. FPPLP menggunakan dua strategi. Pertama pembentukan opini publik dengan memanfaatkan media seperti yang dikatakan oleh Austin Ranney. Radio komunitas digunakan sebagai medianya. Dalam pembentukan opini publik, masyarakat diajak untuk menyadari dan memahami arti penting dari kelestarian lingkungan dengan melibatkan nilai-nilai yang dianut warga dan pengalaman dampak penambangan sebelumnya. Kedua, seperti yang dikatakan Johan Tann dan Roem Topatimasang, setelah opini publik terbentuk, aksi massa harus segera dilakukan. Metode yang digunakan merupakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan, gencarnya pembentukan opini publik lewat radio komunitas Sadewo yang selama ini menjadi sumber informasi utama warga mengenai lingkungan mereka, berdampak pada massifnya perubahan sikap warga. Selain itu, untuk menguatkan gerakan dalam menindaklanjuti temuan-temuan di lapangan, pihak luar seperti ombudsmen pun dilibatkan.
Mining has always been a problem that are never be stopped happening. For the purpose of improvement and modernity, natural resources are exploited without concerning about the damage to the environtment and social life. The land in Guyangan Hill in Wonolelo village, Pleret, Bantul, DIY, also become a soil mining. The local people can't even resist. And then, a group of youth people who joined into environment youth forum (FPPLP) starts an initiation to resist the soil mining in Guyangan Hill. The research used mobilization resources theory by McCarthy and Mayer N. Zald. FPPLP used two strategy, the first is to create public opinion by using media according to Austin Ranney. The community radio were used as the media. In creating the public opinion, the people are told to be aware and understand what is the meaning of environmental sustainability by involving the values embraced by the local society, and also based on bad effect caused by the previous soil mining. Secondly, referring to Johan Tann and Roem Topatimasang, after public opinion created, a mass action shall be done. The method used in this study is qualitative method with case studies approachment. The research resulted in the facts that Sadewo Community Radio has always been active mainly in creating the public opinion. The Sadewo Community Radio also always becomes the main source to get information for the local society. The activity causes impact in the massive changes in the local society. Beside that, to strengthen the movement to follow up the findings, the outer like ombudsman is also necessary to be dragged into the field.
Kata Kunci : penambangan, gerakan, Forum Pemuda Peduli Lingkungan, mobilisasi sumber daya, pembentukan opini publik, aksi massa.