PENGARUH KEBIJAKAN LOAN TO VALUE DAN GIRO WAJIB MINIMUM TERHADAP PERFOMA BANK UMUM DI INDONESIA 2005: Q1�2015: Q4

DEWI REGINA, Dr. Amirullah Setya Hardi, Cand.Oecon

2016 | Tesis | S2 SAINS ILMU EKONOMI

Studi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perbankan bank di Indonesia berdasarkan total kredit, return on equity (ROE) dan non performing loan (NPL) sebelum dan setelah penerapan kebijakan LTV dan GWM dan menganalisis pengaruh kebijakan LTV dan GWM terhadap ROE dan NPL di Indonesia pada 2005: Q1 � 2015: Q4. Analisis yang gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Multi Dimension Scalling (MDS) dan analisis regresi panel dengan menggunakan metode random effect yang diolah dengan menggunakan Program STATA 11. Hasil yang didapat dengan metode skala multidimensi adalah secara keseluruhan jumlah bank yang berada pada kuadran I mengalami peningkatan pada sebelum dan setelah kebijakan GWM. Jumlah bank yang terdapat pada kuadran IV semakin berkurang setelah kebijakan GWM diterapkan, jumlah bank pada kuadran ini juga semakin menurun paska kebijakan LTV diterapkan. Dari sisi kinerja bank yang dilihat dari besarnya ROE menunjukkan bahwa bahwa kebijakan GWM dan LTV masih belum terlalu signifikan memperngaruhi kinerja bank secara postif, karena jumlah bank pada sebelum dan setelah kebijakan diterapkan adalah sama (stagnant). Selanjutnya, dari dua hasil estimasi ROE dan NPL, dapat disimpulkan bahwa keberadaan pengaruh kebijakan makroprudensial yaitu berupa kebijakan LTV hanya berpengaruh negatif terhadap NPL namun tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROE. Hasil ini menunjukkan bahwa kebijkan LTV telah berhasil dalam menurunkan kredit macet di Indonesia dan kekhawatiran akan terjadinya penurunan kinerja bank akibat penurunan permintaan kredit adalah tidak terjadi. Untuk instrumen makroprudensial yang kedua yaitu dummy GWM dampaknya tidak berpengaruh signifikan dalam menurunkan performa bank di Indonesia, namun demikian variabel GWM riil memilkidampak yang positif signifikan dalam meningkatkan performa bank (ROE). Kata kunci: Kebijakan LTV, Kebijakan GWM, ROE, NPL, MDS, Random Effect.

This study aims to determine the condition of the banking banks in Indonesia based on the total loan portfolio, return on equity (ROE) and non-performing loan (NPL) before and after the implementation of policies LTV and GWM and analyze the effect of policy LTV and GWM on ROE and NPL in Indonesia in 2005 : Q1 - 2015: Q4. The analysis used in this study using Multi Dimension Scaling (MDS) and the panel regression analysis using random effect were processed using STATA 11 program. The results obtained by the method of multidimensional scaling is the overall number of banks that are in the first quadrant increased before and after the reserve requirement policy. The number of banks that are in quadrant IV more less after the reserve requirement policy is applied, the number of banks in this quadrant is also declining after LTV policy is applied. In terms of the performance of banks seen from the ROE indicates that that the reserve requirement policy and the LTV is still not significantly affect the performance of the bank as a positive, as the number of banks on before and after the policy is applied is the same (stagnant). Furthermore, of the two estimated ROE and NPL, it can be concluded that the existence of macroprudential policy influence in the form of LTV policy NPL only negatively affects but does not have a significant effect on ROE. These results indicate that the LTV development policy has succeeded in reducing bad loans in Indonesia and fears of a decline in the bank's performance due to decreased demand for loans is not the case. For the second macroprudential instruments are dummy GWM impact is not significant in lowering the bank's performance in Indonesia, however, the real GWM variable positive memilkidampak significant increase in bank performance (ROE). Keywords: LTV Policy, GWM Policy, ROE, NPL, MDS, Random Effect.

Kata Kunci : Keywords: LTV Policy, GWM Policy, ROE, NPL, MDS, Random Effect.