Kajian Potensi dan Daya Dukung Wisata Alam Sangkima - Taman Nasional Kutai untuk Pengembangan Ekowisata
AGUS ERWAN, Dr. Ir. Lies Rahayu WF, M.P. ; Prof. Dr. Ir. Chafid Fandeli, M.S.
2016 | Tesis | S2 Ilmu KehutananWisata alam Sangkima merupakan salah satu objek wisata alam yang berada di Taman Nasional Kutai. Jumlah kunjungan wisatawan ke objek ini mengalami peningkatan drastis dari tahun ke tahun. Belum ada kajian terkait daya dukung kawasan agar wisata alam Sangkima dapat berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi ODTWA Sangkima, mengidentifikasi daya dukung dan merumuskan strategi pengembangan wisata alam Sangkima. Analisis potensi dan daya tarik wisata alam menggunakan pedoman Analisis Daerah Operasi – Objek dan Daya tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA) Ditjen PHKA 2003. Analisis daya dukung menggunakan rumus Cifuentes yaitu daya dukung fisik, daya dukung riil dan daya dukung efektif. Analisis SWOT digunakan untuk menentukan strategi pengembangan ekowisata dan AHP untuk menentukan tingkat prioritas strategi pengembangan ekowisata. Penilaian potensi wisata alam Sangkima berdasarkan parameter ADO-ODTWA terdiri dari lima belas kriteria. Kriteria dengan klasifikasi tinggi yaitu pengelolaan dan pelayanan, sarana dan prasarana, hubungan dengan objek wisata di sekitarnya, kemanan, daya dukung kawasan dan pemasaran. Sedangkan kriteria dengan klasifikasi rendah yaitu potensi pasar, akomodasi dan pengaturan wisatawan. Kriteria dengan klasifikasi sedang yaitu daya tarik ODTWA, aksesibilitas, kondisi sekitar kawasan, iklim, ketersediaan air bersih dan pangsa pasar. Hasil analisis daya dukung efektif dibuat dalam 3 skenario. Skenario pertama sebesar 10.676 orang/tahun, skenario kedua sebesar 14.235 orang/tahun dan skenario ketiga sebesar 21.353 orang/tahun. Faktor pembatas yaitu kelerengan, jenis tanah terhadap kepekaan erosi, potensi lanskap, iklim, indek gangguan satwa dan sumberdaya manusia selaku pengelola. Jumlah tersebut masih di atas jumlah kunjungan rata-rata dalam 6 tahun terakhir sebanyak 10.547 orang/tahun. Hasil analisa SWOT dan AHP diperoleh strategi prioritas pengembangan ekowisata yaitu: penguatan komunikasi para pihak, rehabilitasi kawasan, peningkatan peluang usaha masyarakat, pengelolaan wisata sesuai daya dukung kawasan, peningkatan kapasitas SDM, meningkatkan promosi, pengendalian dampak wisata terhadap lingkungan dan perilaku satwa liar, memberikan pemahaman/edukasi ekowisata bagi masyarakat dan wisatawan, mendorong pengelolaan oleh IPPA.
Sangkima is one object of ecotourism in Kutai National Park (KNP). The number of the tourist who visit to this place was increase from year to year.. It has not been a study about carrying capacity for sustainable Sangkima ecotourism. The aims of this research is to make an identification potential of ODTWA Sangkima, to indentify carrying capacity and to formulate developing strategi of Sangkima ecotourism. Analysis potential and attractive ecotourism used the orientation of operation area analysis – object and motivation ecotourism (ADO-ADTWA) Ditjen PHKA 2003. Analysis of carriyng capacity used Cifuentes formula. It’s include phisical carrying capacity, real carrying capacity and efective carrying capacity. SWOT analysis used to determine developing strategy of ecotourism and AHP used to determine prioritylevel developing strategy of ecotourism. The evaluation of potential of Sangkima ecotourism was based on parameter ADO-ODTWA which have fifteen criterias. Criteria with high classification are managements and services, tools and infrastructures, connection with object of interest to tourist around it. While criteria with low classification are market potential, accommodation and visitor controlling. Criteria with medium classification are motivation ODTWA, accessibility, the condition around the areas, climate, availability of clean water and market segment. The result of effective carrying capacity analysis made in 3 scenarios. First scenario is 10.676 people/year, second scenario is 14.235 people/year and third scenario is 21.353 people/year. Divider factors are sloping land, kind of soil to erosion sensitivity, potential landscape, climate, index of animal disturbance and human resource as organizer. Its result is still more visitor average in the last 6 years with 10.547 people/year. The result of SWOT analysis and AHP was based on priority of ecotourism developing strategy. They are: strengthen communication of all side, rehabilitation of the area, increasing business for soceaty, tourism management based carrying capacity, increasing human resource capacity, increasing the promotion, controlling the effect to the environment and behavior of wild animal, griving/education ecotourism to the society and tourists, and to urge management by IPPA.
Kata Kunci : wisata alam Sangkima, kajian potensi, daya dukung, SWOT, AHP