Laporkan Masalah

Permukiman Spontan di Kawasan Transmigrasi Di Desa Tirta Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo , Jambi

ADI ANGGORO, Ir. Leksono Probo Subanu., MURP. Ph.D ; DR.Eng., Ir. Ahmad Sarwadi., MEng

2016 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan Daerah

INTISARI Permukiman adalah suatu tempat (ruang) atau wadah yang didalamnya meliputi alam, individu, jaringan. Terdiri dari sekumpulan rumah yang dihuni oleh penduduk (keluarga) yang membentuk sebuah komunitas sebagai lingkungan hunian yang mencakup kehidupan sosial, ekonomi, budaya serta dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung. Serta sebagai tempat untuk berlindung, membangun keluarga, bekerja, bersosialisasi dan berkembang biak untuk meneruskan generasinya. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang padat penduduknya ke area wilayah pulau lain yang masih sedikit penduduknya. Tujuan program transmigrasi adalah tercapainya keseimbangan penyebaran penduduk sesuai dengan daya tampung sosial, agraris dan ekologis. Salah satu bentuk fisik dari transmigrasi adalah didalamnya terdapat kawasan permukiman buatan yang terpola sesuai dengan konsep ruang program transmigrasi yaitu kawasan budidaya. Permukiman spontan (Spontaneous Settlement) adalah permukiman yang terbangun secara mandiri oleh penduduk tumbuh dan berkembang tanpa direncanakan, sehingga penduduk yang bermukim dilokasi tersebut sering disebut penghuni liar atau kaum yang terpinggirkan (marginal). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perkembangan permukiman spontan, karakteristik penduduk, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan permukiman spontan di kawasan transmigrasi. Lokasi penelitian di kawasan transmigrasi Desa Tirta Kencana Unit VI, Kec. Rimbo Bujang, Kab. Tebo, Jambi. Data yang digunakan adalah data primer dan data skunder. Data diambil melalui survey lapangan di permukiman spontan di kawasan transmigrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode berpikir induktif. Pola perkembangan permukiman spontan secara fisik linier mengikuti jalan yang dibuka oleh perambah hutan, tanpa adanya sarana dan prasarana dan fasilitas dari pemerintah. Penduduk permukiman spontan merupakan perantau dari Jawa yang sebelumnya pernah gagal ditempat lain. Alasan paling mendasarnya adalah faktor ekonomi, dan keinginan kuat untuk memiliki lahan untuk bercocok tanam seperti penduduk transmigrasi. Keinginan untuk setara dengan penduduk transmigrasi memicu persaingan sosial ekonomi, penduduk permukiman spontan cenderung ofensif memanfaatkan segala sumberdaya yang ada. Penduduk transmigrasi cenderung defensif dengan bantuan dari pemerintah. Karakteristik penduduk permukiman spontan berani mengambil resiko dengan melakukan cara-cara diluar kebiasaan penduduk transmigrasi seperti, kredit bank, kelompok usaha dan memanfaatkan informasi dan pengetahuan untuk ekspansi lahan. Nekad dan kepepet itu kata yang cocok untuk menggambarkan kondisi psikologis pendatang di permukiman spontan, ditambah adanya peristiwa penting yang terjadi di transmigrasi. Seperti bencana alam, human error , disparitas harga komoditas karet permukiman spontan dan permukiman trasnmigrasi. Kata kunci: Permukiman, Permukiman spontan, Transmigrasi, Pendatang, Komoditas

ABSTRACT A settlement was a place (space) or an environment that covered nature, individuals, network within. They consisted of an array of homes resided by a population (family) that form a community as a settlement environment that covered a social, economic, cultural livings and also equipped with supporting facilities and pre-facilities. They were also as a place to shelter, build a family, working, socializing and propagate to continue its generations. Transmigration was a population move from a dense-populated region to other region in other islands in which the population still not dense, the objective of a transmigration program was to achieve a population spread balance suitable with its social, agricultural and ecological accommodation. One of physical forms of transmigration was that there was a man-made settlement region within that was patterned suitable with transmigration program space concept namely: cultivation region. A spontaneous settlement was a settlement built independently by the population grow and develop without planning so that the population resided in that location are often called squatters or marginal people. This research was aimed to uncover a spontaneous settlement development, population characteristics and identify factors influencing a spontaneous settlement development in a transmigration region. The research location was in transmigration region of Tirta Kencana Unit VI Village Head, Rimbo Bujang District, Tebo Regency, Jambi. Data used was a primary and secondary data. The research method used was descriptive qualitatively using an inductive thinking method. A spontaneous settlement development pattern was physically linear followed roads opened by forest cutters without facilities and pre-facilities from the government. The spontaneous settlement population was new comers from Java who were previously failed in other places. The main factor was economic factor and strong desire to own a land to plant such as transmigration population. The desire to be equal with a transmigration population trigger social economic competition, spontaneous settlement population tended to be offensive to utilize all resources available. The transmigration population tended to be defensive with government aids. The characteristics of spontaneous settlement population dared to take a risk by performing the ways beyond transmigration population such as: bank credit, business group and utilizing information and knowledge to expand lands. Reckless and trapped were suitable words to illustrate new comers psychological condition in a spontaneous settlement, plus important events took place in transmigration settlement such as: natural disasters, human error, rubber commodity price disparity of spontaneous settlement and transmigration settlement.

Kata Kunci : settlement, spontaneous settlement, transmigration, new comers, commodity.