PERBEDAAN PENGUKURAN PANJANG KERJA DENGAN METODE VISUAL, METODE MATEMATIKA DAN METODE ELEKTRONIK PADA PERAWATAN SALURAN AKAR GIGI MOLAR KEDUA DESIDUI (Kajian pada anak usia 6-7 tahun di Klinik Kedokteran Gigi Anak RSGM Prof. Soedomo FKG UGM)

SEKAR TADJI, Prof. Dr. drg. Iwa Sutardjo, RS, SU, Sp.KGA(K); drg. Siti Bale Sri Rantinah, S.U, Sp.KGA(K)

2016 | Tesis-Spesialis | SP ILMU KESEHATAN GIGI ANAK

Perawatan saluran akar merupakan salah satu tindakan terapeutik pilihan pada gigi desidui dengan pulpa terinfeksi yang bertujuan untuk mempertahankan gigi sampai terjadi eksfoliasis secara fisiologis. Penentuan panjang kerja dapat dilakukan dengan menggunakan metode visual, matematika dan atau dengan metode elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara metode visual, metode matematika dan metode elektronik dalam penentuan panjang kerja pada perawatan saluran akar gigi molar kedua desidui. Penelitian ini merupakan studi komparatif dengan rancangan penelitian cross sectional pada 12 anak usia 6–7 tahun di Klinik Kedokteran Gigi Anak RSGM Prof Soedomo FKG UGM Yogyakarta yang mendapatkan perawatan saluran akar. Dilakukan pengambilan radiografik periapikal pada gigi molar kedua desidui rahang bawah dan pengukuran panjang saluran akar dengan apex locator. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan (p<0.05) pada penentuan panjang kerja saluran akar yang sama dengan menggunakan metode visual, metode matematika dan metode elektronik. Perbedaan signifikan (p<0.05) antara metode visual jika dibanding dengan metode matematika, dan metode visual jika dibanding dengan metode elektronik. Perbandingan antara metode elektronik dengan metode matematik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p>0.05). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, metode elektronik dapat digunakan untuk menentukan panjang kerja dalam perawatan saluran akar gigi molar kedua desidui, dan lebih efisien dibanding dengan metode matematik serta metode visual.

Root canal treatment is one therapeutic option on deciduous teeth with infected pulp which aims to preserve the tooth until a exfoliasis physiologically. The determination of the working length can be performed using visual method, mathematic method or electronic method. This study aims to determine the difference between the visual method, mathematical method or electronic method in determining working length in root canal treatment second deciduous molars. This comparative study with cross sectional study design was observational in 12 children aged 6-7 years in the Klinik Kedokteran Gigi Anak RSGM Prof Soedomo FKG UGM who received root canal treatment. Periapical radiographic on the second deciduous molars were conducted and do length measurement second deciduous molars using apex locator. Results of this study indicate that there are significant differences (p <0.05) in the determination of the working length of the root canal using the same method of visual, mathemathic and apex locator method. Significant differences (p <0.05) between the visual methods when compared with mathemathic method and between the visual methods when compared electronic method, however apex locator with Bregman method showed no significant difference (p> 0.05). Based on these results it can be concluded that elektronic method used to determining of the working length in root canal treatment of second deciduous molars, and more eficient than mathemathical and visual method.

Kata Kunci : metode visual, metode matematik, metode elektronik, dan panjang kerja