Cost Of Illness Pasien Hemofilia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

UMI NAFISAH, Dr. Satibi, M.Si., Apt; Dr. Diah Ayu Puspandari, M.B.A., M.Kes., Apt

2016 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Hemofilia merupakan salah satu penyakit katastropik, suatu penyakit yang berbiaya tinggi yang secara komplikasi dapat membahayakan jiwa serta membutuhkan rentang waktu pengobatan yang panjang. Dalam studi cost of illness dilakukan pengukuran beban ekonomi dari suatu penyakit pada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya penyakit hemofilia berdasarkan perspektif rumah sakit, mengetahui perbedaan biaya penyakit antara pasien hemofilia A dan hemofilia B, mengetahui adanya pengaruh inhibitor terhadap biaya penyakit, mengetahui adanya perbedaan antara tarif rumah sakit dengan tarif paket INA-CBGs. Penelitian ini merupakan penelitian analitik noneksperimental. Data yang digunakan diambil secara retrospektif dari rekam medik pasien hemofilia selama periode September 2014 - Agustus 2015 dan dari bagian keuangan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Studi ini dilakukan berdasarkan perspektif rumah sakit dengan pendekatan prevalensi. Analisis deskriptif, digunakan untuk memaparkan besar total biaya penyakit hemofilia, komponen-komponen biaya yang menyusun dan memiliki kontribusi terbesar pada biaya penyakit hemofilia. Independent-samples t-test, digunakan untuk mengetahui perbedaan antara biaya penyakit hemofilia A dan hemofilia B dan uji statistik one sample t-test dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara biaya riil pasien hemofilia dengan tarif INA-CBGs. Estimasi biaya rawat jalan selama satu tahun pada pasien hemofilia A tanpa inhibitor adalah Rp 213.033.935,85 �± 116.829.978,92, hemofilia A ringan dengan inhibitor 57,6 BU Rp. 443.233.667,00 , hemofilia A berat dengan inhibitor 23,36 BU Rp. 348.179.400,00 dan hemofilia B tanpa inhibitor Rp. 513.489.154,46 �± 235.925.885,89. Rata-rata biaya penyakit hemofilia setiap episode rawat inap adalah Rp. 34.674.023,32 �± 26.169.586,84. Estimasi total biaya selama satu tahun penyakit hemofilia periode September 2014 - Agustus 2015 adalah Rp. 12.187.338.298,00. Hasil independent-samples t-test terdapat perbedaan bermakna pada biaya penyakit hemofilia A dan hemofilia B tanpa inhibitor pasien rawat jalan, dengan p-value 0,000. Biaya penyakit hemofilia B lebih tinggi dibandingkan dengan biaya penyakit hemofilia A. Biaya Penyakit Hemofilia A dengan inhibitor lebih tinggi dibandingkan tanpa inhibitor. Pada pasien rawat jalan terdapat beberapa tarif rumah sakit yang lebih besar daripada tarif INA-CBGs. Sedangkan pada rawat inap, rata-rata tarif rumah sakit untuk setiap episode perawatan lebih tinggi dibandingkan dengan tarif INA-CBGs. Kata kunci : Cost of Illness, perspektif rumah sakit, hemofilia, inhibitor, INA-CBGs.

Hemophilia is a catastrophic disease, that is costly, complications can be life-threatening and requires long treatment time range. In the study of cost of illness was measured economic burden of disease on society. This study aims to determine the cost of Hemophilia based on the hospital perspective, to know the difference between the cost of illness patients with hemophilia A and hemophilia B, to investigate the effect of the inhibitor on the cost of illness, to know the difference between the rate of hospital and the rate of INA-CBGs package. This study is an analytical study of non-experimental. The data were obtained retrospectively from the medical records of patients with hemophilia during the period September 2014 - August 2015 and the finance department at RSUP Dr. Sardjito. This study is conducted based on the hospital perspective with prevalence approach. Descriptive analysis is used to describe a large total cost of Hemophilia, the components that make up the cost and the largest contribution to the cost of Hemophilia. Independent-samples t-test used to determine the difference between the cost of disease hemophilia A and hemophilia B and the statistical test of one sample t-test is performed to determine the difference between the real cost of hemophilia patients with INA-CBG's rates. Estimates of the cost of outpatient for one year in patients with hemophilia A with no inhibitor is Rp 213,033,935.85 �± 116,829,978.92, mild hemophilia A with inhibitors 57.6 BU is Rp 443,233,667.00, severe hemophilia A with inhibitors 23.36 BU is Rp 348,179,400.00 and hemophilia B without inhibitor is Rp. 513,489,154.46 �± 235,925,885.89. The average cost of Hemophilia each episode of hospitalization is Rp. 34,674,023.32 �± 26,169,586.84. Estimated total cost of hemophilia for one year period September 2014 - August 2015 is Rp. 12,187,338,298.00. The results of independent-samples t-test, there is significant differences between the cost of Hemophilia A and Hemophilia B without inhibitor in outpatients, with p-value of 0.000. The cost of Hemophilia B is higher than the cost of hemophilia A disease. The cost of hemophilia A disease is higher in patient with inhibitor than without inhibitor. Outpatient hospital there are some rates greater than rates INA-CBGs. While in hospitalization, the average rates for each episode of hospital care is higher than the rate INA-CBGs. Keys : cost of illness, hospital perspective, hemophilia, inhibitor, INA-CBGs

Kata Kunci : Cost of Illness, perspektif rumah sakit, hemofilia, inhibitor, INA-CBGs.