ANALISIS DAYA SAING EKSPOR ASEAN-5, 1995-2014

MIRA NURFITRIYA, Prof. Dr. Mudrajad Kuncoro, M.Soc., Sc.

2016 | Tesis | S2 SAINS ILMU EKONOMI

Studi ini bertujuan untuk mengetahui analisis daya saing ekspor di ASEAN-5 untuk periode 1995-2014. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis indeks keunggulan komparatif dengan menggunakan Revealed Symmetric Comparative Advantage (RSCA), analisis matriks Boston Consulting Group (BCG) dan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan metode fixed effect yang diolah dengan menggunakan Program STATA. Dengan menggunakan analisis indeks keunggulan komparatif per negara ASEAN-5, hasil menunjukkan bahwa produk ekspor ASEAN-5 masih didominasi oleh produk barang primer. Sedangkan untuk produk manufaktur sebagian besar memiliki indeks keunggulan komparatif (daya saing) yang rendah. Selanjutnya berdasarkan analisis matriks BCG yang dilihat dari pangsa dan pertumbuhan ekspor, hasil menunjukkan bahwa posisi produk ekspor beberapa negara di ASEAN-5tidak mengalami perubahan yang berarti. Produk ekspor ASEAN-5 lebih mendominasi posisi cash cows (pangsa ekspor tinggi - pertumbuhan ekspor rendah) dengan rata-rata produknya memiliki daya saing yang tinggi. Selanjutnya, dengan analisis regresi panel data ditemukan bahwa terdapat hubungan positif antara daya saing dengan ekspor. Artinya, ada bukti bahwa peningkatan daya saing produk ekspor memiliki efek pada peningkatan ekspor. Ini berarti mendukung teori keunggulan komparatif Ricardo, penelitian Widodo (2007) dan Bilas dan Mile (2015) yang menyatakan bahwa daya saing akan menyebabkan peningkatan ekspor. Selain daya saing, ekspor ASEAN-5 juga turut dipengaruhi oleh perubahan posisi negara-negara ASEAN-5 yang dilihat dari pangsa dan pertumbuhan ekspor, serta dummy negara seperti Indonesia, Malaysia dan Filipina.

This study aims to determine the analysis of export competitiveness in ASEAN-5 from 1995-2014. The analysis used in this study are the analysis of comparative advantage index using Revealed Symmetric Comparative Advantage (RSCA), the analysis of the Boston Consulting Group (BCG)matrix, and multiple linear regression analysis by using fixed effect method which are analyzed by using STATA Program. By using analysis comparative advantages index, the results showed that the exports of ASEAN-5 is still dominated by primary goods products. Whereas for most manufactured products have a comparative advantage index (competitiveness) is low. Furthermore, based on analysis of BCG matrix as seen from the share and export growth, the results show that the position of export products to several countries in ASEAN-5 did not change significantly. ASEAN- 5 export products dominate quadrant "cash cows" (high export share - Low export growth) with an average product has high competitiveness.Furthermore, the data panel regression analysis found that there is a positive correlation between competitiveness to exports. this means there is evidence that increasing the competitiveness of export products has an effect on increased exports. This means supporting the theory of comparative advantage Ricardo, research Widodo (2007) and the Rinse and Mile (2015) which states that competitiveness will lead to increased exports. In addition to competitiveness, exports of ASEAN-5 were also affected by changes in the position of ASEAN-5 as seen from the share and export growth, as well as dummy countries such as Indonesia, Malaysia and the Philippines.

Kata Kunci : Daya Saing, Ekspor, RSCA, Matriks BCG, Panel Fixed Effect