Speech Act Analysis: Request in 'The Sandlot' Movie By David M. Evans
KURNIA JAUNAR P, Dr. Aris Munandar., M.Hum.
2016 | Skripsi | S1 SASTRA INGGRISIntisari Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tindak tutur permintaan yang digunakan dalam film berjudul The Sandlot. Penelitian ini secara khusus bermaksud untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi permintaan utama dan modifikasi eksternal yang diungkapkan oleh sekelompok remaja laki-laki awal yang merupakan pemeran utama di dalam film. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ungkapan yang mengandung strategi permintaan. Data permintaan utama diklasifikasi dan dianalisa dengan menggunakan teori Blum-Kulka and Olshtain (1984) dan data modifikasi eksternal dari permintaan akan dianalisa menggunakan teori Blum-Kulka, House and Kasper (dikutip, di Schauer, 2009). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa permintaan langsung dengan menggunakan strategi mood derivable adalah strategi yang paling sering digunakan oleh pemeran utama untuk meminimalkan kesalahpahaman pendengar dengan total 40 (72%) kejadian. Selain itu, strategi modifikasi eksternal dengan menggunakan grounder terbukti merupakan strategi yang paling sering digunakan oleh pemeran utama untuk menghaluskan permintaan mereka dengan 23 (70%) kejadian. Dapat disimpulkan bahwa, kecenderungan untuk menggunakan mood derivable sebagai strategi untuk mengungkapkan permintaan utama dapat disebabkan karena kedekatan pemeran utama dan situasi tidak formal yang ada di dalam film. Sementara itu, kecenderungan untuk menggunakan grounder sebagai strategi untuk mengungkapkan modifikasi eksternal dari permintaan dapat disebabkan karena kemudahan dan kesederhanaan dari strategi tersebut.
This research aims to investigate the request used in an American comedy film entitled The Sandlot. In particular, it attempts to identify and classify request head acts and external modifications expressed by a group of early male adolescents as the main characters of the movie. The data used in this research are utterances containing request strategies. The data of request head acts are classified and analyzed using the theory of request strategies proposed by Blum-Kulka and Olshtain (1984) and the data of request external modifications are identified using the theory proposed by Blum-Kulka, House and Kasper (qtd. in Schauer, 2009). The result shows that there 53 utterances containing request strategies. Direct strategy by means of mood derivable is the most frequent head act strategy used by the main characters to minimize the hearer�s misunderstanding with 40 (72%) occurrences. Moreover, external modification strategy by means of grounder proved to be the most frequent strategy applied by the characters in the movie to soften the requests with 23 (70%) occurrences. It concluded that the tendency to use mood derivable as the request head act strategy might due to the intimacy of the characters and the informal situations occur in the movie. Meanwhile, the tendency to use grounder as the request external modification strategy might due to its ease and simplicity. Key words:
Kata Kunci : tindak tutur (speech act), konteks (context), permintaan utama (head Acts), modifikasi eksternal (external modifications).