Laporkan Masalah

KAJIAN POTENSI DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE DI GUGUSAN PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA

FERRY DWI CAHYADI, Dr. Nurul Khakhim, M.Si; Dr rer nat. Djati Mardiatno, M.Si

2016 | Tesis | S2 Geografi

Ekosistem di pulau-pulau kecil memiliki kerentanan yang lebih tinggi dibandingkan pulau besar karena keterbatasan sumberdaya dan daya dukung. Mangrove sebagai salah satu ekosistem di pulau kecil dan dekat dengan aktivitas manusia menjadikan ekosistem ini lebih rentan terhadap gangguan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting ekosistem mangrove, menganalisis potensi ekosistem mangrove untuk kegiatan pariwisata, dan merumuskan strategi pengelolaan ekosistem mangrove di Gugusan Pulau Pari. Pengumpulan data vegetasi dengan metode titik pusat kuadran (PCQ), data lingkungan dengan pengukuran in situ serta data terkait masyarakat dan pariwisata dengan wawancara mendalam, kuesioner, dan data sekunder. Analisis vegetasi digunakan untuk mengetahui kondisi mangrove, skoring dan pembobotan untuk menganalisis potensi dan AHP-SWOT (A’WOT) digunakan untuk memprioritaskan strategi yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi mangrove di Pulau Pari dalam kondisi rusak (jarang), sedangkan di Pulau Burung dan Pulau Kongsi dalam kondisi baik (sangat padat) dan di Pulau Tikus dalam kondisi baik (padat). Mangrove di Gugusan Pulau Pari didominasi R. stylosa untuk mangrove sejati dan P. tectorius untuk mangrove asosiasi. Keanekaragaman mangrove untuk semua pulau termasuk kategori rendah. Kemerataan mangrove untuk Pulau Burung dan Pulau Tikus termasuk kategori sedang, Pulau Kongsi dikategorikan rendah, dan Pulau Pari termasuk kategori tinggi. Indek kesesuaian untuk ekowisata bahari kategori wisata mangrove menunjukkan semua pulau di Gugusan Pulau Pari termasuk dalam kategori sesuai bersyarat. Potensi untuk pengembangan ekowisata mangrove termasuk cukup. Strategi pengelolaan ekosistem mangrove di Gugusan Pulau Pari diprioritaskan pada membuka kawasan atau kegiatan untuk ekowisata.

Ecosystem on small islands have a higher susceptibility than big islands (mainland) because of limited resources and carrying capacity. Mangrove ecosystems as ones of small island ecosystem and close to human activity makes these ecosystems more susceptible to interference. This study aims to determine the existing condition of mangrove ecosystem, analyze the potential for tourism activities, and formulate strategy management for mangrove ecosystem in Pari Islands. Vegetation data was collected with point-centered quarter (PCQ) method, abiotic data with in situ measurements and data related to tourism using in-depth interviews, questionnaires, and secondary data. Vegetation analysis was used to determine the condition of mangrove. Scoring and weighting was used to analyze potential and AHP-SWOT (A'WOT) to prioritize strategies which acquired from stakeholder. Results showed that the condition of mangrove in Pari Island in damaged condition (sparse), while on Burung and Kongsi Island in good condition (very dense) and Tikus Island in good condition (dense). Mangrove in Pari Islands was dominated by R. stylosa for true mangrove and P. tectorius for associate mangrove. Conditions of mangrove diversity for all of the island are included in low category. Mangrove evenness conditions for Burung Island and Tikus Island are categorized as medium, Kongsi Island categorized as low, and Pari Island in high category. Suitability index for mangrove ecotourism showing all islands in the Pari Islands is included in appropriate conditional. The potential for the development of ecotourism mangrove is sufficient. Mangrove ecosystem management strategies at the Pari Islands is prioritized in open areas or activities for ecotourism.

Kata Kunci : Mangrove, Gugusan Pulau Pari, PCQ, Analisis Vegetasi, A'WOT

  1. S2-2016-338564-abstract.pdf  
  2. S2-2016-338564-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-338564-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-338564-title.pdf