Laporkan Masalah

STUDI KOMPARASI PERSEPSI DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT LERENG GUNUNGAPI MERBABU TERHADAP ANCAMAN ERUPSI

AYU RINDIA LOESASI, Prof. Dr. Sunarto, M.S.;Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T.

2016 | Tesis | S2 MANAJEMEN BENCANA

Gunungapi Merbabu merupakan gunung aktif tipe A yang sudah 218 tahun tidak menunjukkan gejala magmatisme yang berarti. Gunungapi Merbabu masih mempunyai potensi untuk erupsi walaupun tidak bisa diprediksi. Kejadian erupsi yang sudah 218 tahun yang lalu mengakibatkan banyak masyarakat menganggap Gunungapi Merbabu sebagai gunungapi yang tidak aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengkaji persepsi masyarakat di Desa Samiran dan Desa Kopeng terhadap potensi ancaman erupsi Gunungapi Merbabu, (2) menganalisis kesiagsiagaan yang dimiliki masyarakat di Desa Samiran dan Desa Kopeng, (3) menganalisis kebutuhan untuk mengelola kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman erupsi. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Teknik pengambilan sampel/ informan menggunakan purposive sampling dengan membagi informan menjadi kelompok kategori usia dan kelompok rentan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua informan di Desa Samiran maupun Desa Kopeng, mempersepsikan Gunungapi Merbabu mempunyai potensi untuk erupsi kembali, hal ini mengakibatkan banyak masyarakat menjadi tidak sadar terhadap potensi bencana erupsi Gunungapi Merbabu. Kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana erupsi di Desa Samiran lebih baik dari pada Desa Kopeng hal ini dipangaruhi oleh seringnya pengalaman menghadapi bencana dan pengalaman memperoleh informasi tentang kesiapsiagaan baik dari sosialisasi maupun dari pelatihan tanggap darurat bencana gunungapi. Kebutuhan dalam rangka peningkatan kesiapsiagaan dimulai dengan pembentukan persepsi masyarakat terhadap ancaman erupsi Gunungapi Merbabu melalui pendidikan, sosialisasi maupun pelatihan tanggap darurat. Peningkatan kesiapsiagaan membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, pemerintah dalam hal ini BPBD selaku komando utama, BPPTKG sebagai pemantau kondisi Gunungapi Merbabu dan masyarakat sebagai kelompok terpapar bencana.

Merbabu is an A-Type active volcano that has been dormant with no significant magmatism activity for over 218 years. Aside from the potential to erupt from its dormant state, the probability time of Merbabu Volcano eruption remain unpredictable. The dormant state of Merbabu Volcano that has been lasted for 218 years is the main reason why the local inhabitants assuming it as inactive. Therefore, the aims of this research are; 1) to analyze the perception of local inhabitants towards Merbabu Volcanic hazard, particularly in Samiran and Kopeng Village as research location, 2) to analyze the disaster preparedness owned by the inhabitants of Samiran and Kopeng Village, 3) to analyze the needs required by the inhabitants in order to improving their preparedness towards Merbabu Volcanic hazard. Data used in this research encompasses primary and secondary type of data. The sample acquired by conducting purposive sampling technique, then categorized by their age and vulnerability. The results show that some of the informants in Samiran and Kopeng Village is believe in their perspectives that Merbabu Volcano is no longer possible to erupt, this perspectives dilute the awareness of local inhabitants towards the potential hazard that Merbabu Volcano has. The preparedness in facing volcanic eruption hazard in Samiran Village is better than Kopeng Village, which is resulted from their past experiences against disaster event, and well-informed regarding disaster preparedness action, and also frequently conducting emergency response drilling. In the process of building disaster preparedness, few steps have to be conducted, started from constructing the right perception of the inhabitants towards possible eruption of Merbabu Volcano. This perception can be constructed through education, socialization, and emergency response drilling. The collaboration of many stakeholders is highly needed to improve the disaster preparedness, including BPBD as the chain command, BPPTKG as the observer of Merbabu volcanic activity and local inhabitants as the exposed group.

Kata Kunci : Ancaman Erupsi, Gunung Merbabu, Persepsi, Kesiapsiagaan

  1. S2-2016-353898-abstract.pdf  
  2. S2-2016-353898-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-353898-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-353898-title.pdf