Pemenuhan Hak Pendidikan Narapidana Anak Studi Kasus : Lapas Klas II A Samarinda
RATNA PURBA, Nurhadi, S.Sos., M.Si., Ph.D.
2016 | Tesis | S2 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAANINTISARI Penelitian ini bertujuan mengetahui penyebab anak masuk dalam Lapas dan menjadi seorang narapidana. Penelitian ini juga melihat konstruksi yang dibangun anak, pada hak pendidikan yang diterima selama menjalani masa hukuman. Lapas atau yang dikenal dengan lembaga pemasyarakatan adalah salah satu lembaga penghukuman bagi masyarakat pelaku tindak pelanggar hukum. Masyarakat penghuni lembaga pemasyarakatan akan dikenal sebagai seorang narapidana. Adanya tindak pelanggaran hukum dapat dilakukan oleh semua kalangan dalam masyarakat, termasuk anak-anak. Agar dapat mendukung dan mempermudah penelitian ini, saya menggunakan teori sosiologi anak paradigma baru, dalam buku the sociology of childhood yang ditulis oleh William A Corsaro. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Studi kasus digunakan karena penelitian ini lebih melihat kehidupan narapidana anak yang berada dalam satu lingkungan dengan narapidana dewasa. Penelitian ini dilakukan disalah satu Lapas Kalimantan Timur, tepatnya Lapas Klas II A Samarinda selama 2 bulan. Informan pada penelitian ini yakni 22 orang narapidana anak dengan kasus penyalahgunaan narkotika, asusila, curanmor dan penjambretan. Informan pendukung dalam penelitian ini yakni 4 orang petugas dan satu orang guru program kejar paket. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa narapidana anak yang berada dalam lapas klas II A Samarinda melakukan tindak kenalakan atau kejahatan karena adanya pengaruh dari teman sebaya dan teman dewasa. Terdapat dua konstruksi yang dimiliki para narapidana anak mengenai hak pendidikan yang diterima. Konstruksi tersebut dapat dilihat dari kegiatan pelatihan kerja, baris-berbaris, kegiatan kejar paket, cara mengajar guru dan fasilitas yang diterima oleh narapidana anak. Bagi narapidana anak yang telah putus sekolah di jenjang pendidikan SD sampai SMP merasa, hak pendidikan yang diterima telah terpenuhi. Sedangkan anak-anak yang statusnya masih sebagai pelajar SMP, SMA dan SMK merasakan hak pendidikan yang diterima tidak dapat terpenuhi.
ABSTRACT This research aims to determine the cause of the children that get into prison as their sentence and became a prisoner. This research also analyzed the construction of children about the rights of education received during their prison terms. Prison, known as correctional institutions is one of the institutions for the public condemnation of perpetrators of offenders. Penitentiary dwellers will be known as an inmate. Their violations of the law can be done by all people in society, including children. In order to support and facilitate this research, I used a new paradigm sociological theory of children, in the sociology of childhood book written by William A Corsaro. This study is a qualitative study using a case study approach. The case studies used for this study is to analyzed the children living situation who are lived in an adult prisoners environment. This study was conducted in one of the prisons in East Kalimantan, precisely Lapas Klas II A Samarinda for two months. Informants in this study that 22 inmates of children with cases of substance abuse, wanton, motorcycle theft and mugging. Informants in this study support the four officers and one teacher Packet program. Based on the research, researcher found that children in Lapas Klas II A doing kinds of delinquencies and committed to crimes because of the influence of peers and adult friends. There are two construction owned by the inmates of children on the rights of the education. Construction can be seen from the activities of job training, marching, education enhancement, the service of teaching and facilities received by inmates of children. For inmates of children who involved in education from elementary to junior high school feel the rights of education received has been fulfilled. While the inmates who are high school and vocational student feel that their rights are not fulfilled.
Kata Kunci : Kata Kunci : Hak Pendidikan, Narapidana Anak, Sosiologi Anak.