Govermentality Wacana Anti PKI Di Dunia Pendidikan

MUHAMMAD ZUHDAN, Hasrul Hanif S.IP, M.A

2016 | Tesis | S2 Politik dan Pemerintahan

Tulisan ini hendak melihat bagaimana bekerjanya kekuasaan dalam mencipta dan mengatur wacana anti PKI di dalam dunia pendidikan, khususnya di sekolah-sekolah. Penulis mengajukan tesis bahwasanya perkembangan wacana anti PKI yang kian hari kian menguat dalam ingatan kolektif masyararakat pasca 1965 sampai hari ini bukan hanya disebabkan oleh pewarisan ingatan sejarah saja, melainkan juga ada kerja-kerja kekuasaan dalam dunia pendidikan, terutama di sekolah-sekolah.Untuk membuktikan tesis tersebut, penulis menggunakan pendekatan govermentality yang memiliki tiga objek analisis yaitu rasionalitas kekuasaan, teknologi kekuasaan, dan technology of the self yang beroperasi dalam dunia pendidikan. Adapun metode analisisnya yaitu dengan metode analisis wacana perspektif post-strukturalis yang berasumsi bahwasanya reproduksi wacana tidak bisa lepas dari relasi antara kekuasaan dan pengetahuan. Data-data yang dianalisis berbentuk teks-teks tertulis maupun lisan. Ruang lingkup penelitiannya adalah domain pendidikan. Temuan menarik dari tulisan ini bahwasanya bekerjanya kekuasaan dalam mencipta dan mengatur wacana anti PKI di dalam dunia pendidikan berlangsung normal, rapi, terlembaga, & sistimatis-berkelanjutan.

This paper is going to look at how the workings of power in creating and organizing anti-PKI discourse in education, especially in schools. The author proposes the thesis that the development of anti-PKI discourse that increasingly strengthened in the post-1965 society collective memory to this day not only due to the inheritance of historical memory, but also there is the work of power in the world of education, especially in schools. To prove this thesis, the author uses govermentality approach that has three objects of analysis, namely the rationality of power, technology of power and technology of the self which operates in the world of education. The method of analysis is the method of discourse analysis perspective of post-structuralist discourse assumes that reproduction of discourse can not be separated from the relation between power and knowledge. The data were analyzed in the form of texts written or oral. The scope of the study was the domain of education. Interesting finding of this paper that the workings of power in creating and organizing anti-communism discourse in education continued as normal, orderly, institutionalized, and systematically-sustainable.

Kata Kunci : Govermentality, Rasionalitas Kekuasaan, Teknologi Kekuasaan, Technology of The Self, Anti PKI, dan Pendidikan