Laporkan Masalah

KONSEP INTUISI MENURUT PARYANA SURYADIPURA DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT AGAMA

LUKMAN HAKIM, Dr. Mukhtasar Syamsuddin

2016 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Salah satu metode pengetahuan dalam filsafat dan agama yang dikenal dengan istilah intuisi sekarang harus mulai dipertimbangkan sebagai satu metode pengetahuan ilmiah. Pasalnya penelitian ilmiah modern kini semakin integral, dan konsep intuisi telah berkembang lebih dulu, baik dalam bidang filsafat maupun agama, sehingga struktur pengeahuan intuisi tidak boleh ditinggalkan. Paryana Suryadipura adalah salah satu tokoh di Indonesia yang mengembangkan tradisi intuisi dalam sains modern. Dialog antara sains dan agama pada abad ini berjalan kian inklusif dan hermeneutis. Kini isu-isu keagamaan dapat ditanggapi secara serius oleh para ilmuwan, dengan menempatkan kerangka baru yang memungkinkan keduanya dapat berkembang dinamis. Refleksi tersebut memberikan catatan-catatan besar pada situasi aktual antara dunia sains dan dunia religiusitas yang berdampak bagi kelangsungan hidup manusia ke depan. Apa yang dianggap spiritual dan mistis dalam tradisi agama kini dapat dilihat melalui observasi, pengukuran dan penjelasan ilmiah secara serius. Intuisi dapat menjembatani semua kalangan baik ilmuwan maupun agamawan, serta meningkatkan kesadaran manusia dalam arti pentingnya hubungan sains dan agama di masa yang akan datang. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang mengambil objek material konsep intuisi menurut Paryana Suryadipura, dan filsafat agama sebagai sudut pandang objek formalnya. Metode yang digunakan adalah hermeneutika, dengan unsur-unsur metodis: deskripsi, interpretasi, koherensi intern, kesinambungan historis dan heuristika. Kerangka analisis yang digunakan adalah teori-teori dalam filsafat agama. Hasil penelitian ini memberikan penjelasan bahwa pengetahuan intuisi merupakan realitas tunggal yang dapat ditemukan dalam salah satu paham keagamaan bernama: monoteisme. Adanya monoteisme menurut Paryana Suryadipura selaras dengan sikap ilmiah, yakni dengan melakukan pembuktian induktif dan deduktif tentang adanya sumber dari segala yang ada, yaitu realitas Ketuhanan. Sedangkan, pengetahuan eksakta yang melatar-belakangi Paryana ialah atom fisika yang menyangga seluruh alam daya, yang dapat dimengerti semata-mata oleh keadaan yang bersifat hipotetikal. Keadaan hipotetis yang dimaksud adalah menghadirkan konsep intusi untuk mengabstraksikan realitas tunggal yang bersifat mutlak. Paryana menjelaskan paham keagamaan monoteisme berkorelasi kuat dengan kenyataan ilmiah. Intuisi kian menjadi penting sebagai sebuah sarana disamping kerangka rasio dan empiris dalam melakukan dialog antar agama.

Intuition, as one of branch methods from philosophy and religion studies began to consider as a science method. Recent research developing integrally, while intuition well known as an elder concept both in philosophy and religion field, then the structure of knowledge in intuition cannot merely abandoned. Paryana Suryadipura is one of many Indonesian that are developing intuition tradition along with modern science. The dialog between science and religion become more inclusive and hermeneutic in this era. Religion issues then spotted as a serious matter by scientist, along with conducting a new framework so that both science and religion could dynamically solving humanity problems. Mystic and Spiritual matter within religion tradition are no longer as is, but can be observed through scientific method. Thus, intuition will become a proper bridge in order to using both science and religion studies as humanity know ledges, which are in the future they might not be separable. This research is a literary research, using intuition concept of Paryana Suryadipura as an object material, and Religion philosophy as a perspective. This research using hermeneutic methods, includes: description, interpretation, intern coherence, historical continuity and heuristic. The framework analysis chosen are religion philosophy theories. The result conducted explaining that intuition knowledge is a reality that separable found within monotheism concept. According to Paryana Suryadipura, the existence of monotheism together along with scientific attitude, by conducting inductive and deductive research about the main source, in monotheism case is the existence of the God. Suryadipura's background knowledge is atomic physics, the concept of a matter as the foundation of universality, well known as merely hypothetical condition. This hypothetical means presenting intuition concept in order to abstracting an absolute reality. Suryadipura explained that monotheism in fact have strong relationships along with scientific field. Intuition better used at inter-religion dialogue instead of using rational-empiric perspectives only.

Kata Kunci : Intuisi, Paryana Suryadipura, monoteisme.

  1. S2-2016-352551-abstract.pdf  
  2. S2-2016-352551-title.pdf