Laporkan Masalah

KARAKTERISTIK KERUSAKAN YANG DITIMBULKAN OLEH PERAKARAN ANGSANA (Pterocarpus indicus Willd.) SEBAGAI TANAMAN PERINDANG DI KOTA YOGYAKARTA

RILA LAILAN SYAUFINA, Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr.,Ph.D.;Ir. Suginingsih, M.P.

2016 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Angsana merupakan salah satu jenis pohon perindang yang banyak dijumpai di Kota Yogyakarta. Akar lateral angsana kerap muncul ke permukaan tanah sehingga dapat merusak trotoar atau bahkan mengakibatkan kerusakan yang menyebar hingga ke badan jalan. Kerusakan tersebut dapat membahayakan kendaraan yang melintas dan berpotensi menyebabkan kecelakaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis kerusakan pada permukaan jalan yang ditimbulkan oleh perakaran angsana dan pengaruh ukuran diameter batang terhadap kondisi perakaran angsana. Data dan informasi yang dibutuhkan diperoleh melalui kegiatan inventarisasi lapangan dan wawancara pada bulan April-Juli 2015. Inventarisasi dilakukan hanya terhadap pohon angsana yang menimbulkan kerusakan pada fasilitas umum di Kota Yogyakarta yaitu di Jalan Gejayan, Jalan Kusumanegara, Jalan Laksda Adisucipto, dan Jalan Glagahsari. Ukuran diameter dikelompokkan ke dalam lima kelas diameter, sedangkan skor kerusakan yang ditemukan di lapangan dikelompokkan menjadi tiga tingkat. Wawancara terkait dengan kegiatan pemeliharaan angsana dilakukan di BLH (Badan Lingkungan Hidup) dan Dinas Kimpraswil (Permukiman dan Prasarana Wilayah) Kota Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angsana sudah memiliki potensi untuk merusak pada kelas diameter 20-29 cm untuk lokasi pohon di devider jalan dan diameter 30-39 cm di median jalan. Ukuran diameter berhubungan dengan skor kerusakan yang ditimbulkan. Kondisi kerusakan akibat akar dapat disebabkan oleh umur angsana yang berbeda, lokasi tanam dan perlakuan perawatan yang dilakukan oleh dinas terkait.

Angsana (Pterocarpus indicus Willd.) is one of shady tree that can be found easily at green open areas in Yogyakarta. In large diameter, lateral roots of angsana usually appeared and growing out from the ground and destroy sidewalks or even the pavements. This typical of damages can be found out in angsana that planted at Indonesias urban forest. The damage can be spread up and can caused an accident to the people and vehicle that passed on the road. This research was purposed to understand the typical damage on the road that caused by angsana root and the relation between stem diameter with angsana root. Data and information were obtainabled from inventory and interview. Angsana at Gejayan Rd., Kusumanegara Rd., Laksda Adisucipto Rd., and Glagahsari Rd., that caused the damage were inventored and the diameter were grouped into five classes. Scorring of angsana were grouped in to three stages. The interview was conducted with BLH (Badan Lingkungan Hidup) and Dinas Kimpraswil (Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah) Yogyakarta. The research showed that angsana started to caused damage at diameter 20- 29 cm on devider and 30-39 cm on side part of the road. There was a relation between size of stem diameter and the damage. The damage can be caused by the difference age of angsana, planted location and the maintain that has been done by government.

Kata Kunci : angsana, Pterocarpus indicus, perakaran, karakteristik kerusakan, pohon perindang