Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Kegiatan Penyadapan Getah Pinus di KPH Banyumas Barat
MUHAMMAD UBAIDILLAH, Dr. Ir. Nunuk Supriyatno, M.Sc.
2016 | Skripsi | S1 KEHUTANANPekerjaan di bidang kehutanan, khususnya dalam kegiatan penyadapan getah pinus merupakan salah satu pekerjaan lapangan yang memiliki resiko pekerjaan tinggi terhadap kondisi keselamatan dan kesehatan kerja. Penggunaan stimulansia dan kondisi lapangan yang berat dapat menimbulkan dampak negatif terhadap keselamatan dan kesehatan para pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di KPH Banyumas Barat, mengukur tingkat pemahaman pekerja tentang K3 dan mendeskripsikan penerapan K3 oleh pekerja di lapangan dalam kegiatan penyadapan getah pinus di KPH Banyumas Barat. Penelitian ini dilakukan pada petak 27A dan 27E RPH Cimanggu, 61B RPH Lumbir dan 8B RPH Majenang KPH Banyumas Barat. Metode penelitian yang digunakan yaitu wawancara terstruktur terhadap responden menggunakan interview guide dengan metode purposive sampling dan kuisioner berdasarkan skala Likert dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan: Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di KPH Banyumas Barat mulai dilaksanakan sekitar tahun 2010 dengan didukung adanya SOP, jaminan kecelakaan dan kesehatan serta perlengkapan APD yang sudah disediakan oleh KPH Banyumas Barat; perhitungan skala Likert tentang persepsi pekerja secara umum (general) terhadap pelaksanaan K3 dengan skor 86% termasuk dalam kriteria sangat baik dan pemahaman pekerja berdasarkan pengetahuan dalam kegiatan penyadapan getah pinus terhadap pelaksanaan K3 dengan skor 86,08% termasuk dalam kriteria sangat baik; dan penerapan K3 pada lokasi penelitian masih kurang baik dilihat dari terbatasnya jumlah APD dan minimnya APD yang digunakan pekerja dalam kegiatan penyadapan getah pinus
Employment in forestry, especially in tapping pine resin is one of field work that has a high occupational risk to the safety and health conditions. The use of stimulants and heavy field conditions may have a negative impact on the safety and health of workers. This study aimed to describe the Occupational Safety and Health Management System in KPH Banyumas Barat, measuring the level of K3 workers understanding and describing the implementation of K3 by workers in the field in pine resin tapping activities in KPH Banyumas Barat. This research was conducted at 27A compartment and 27E compartment at RPH Cimanggu; 61B compartment at RPH Lumbir and 8B compartment at RPH Majenang, KPH Banyumas Barat. The method used is a structured interview toward respondents, using interviews guide with a purposive sampling method and questionnaire based on the Likert scale and observation. The results showed: Implementation Safety and Health Management System in KPH Banyumas Barat was started around 2010, supported by existing of the SOP, accident and health insurance and APD items provided by KPH Banyumas Barat; generally Likert scale calculations of workers-perception on the implementation of K3 scored 86% that is included in the very good criteria and understanding by workers-knowledge in the pine resin tapping activities on the implementation of K3 scored of 86.08% that is included in the very good criteria; and the implementation of K3 at the study site is still not quite well that is seen from the limited number of APD and the lack of APDs utilization in the tapping of pine resin.
Kata Kunci : Implementation, K3, Tapping Pine, Likert Scale, Work Accident