Verifikasi Pengaruh Perubahaan Posisi Tubuh Dan Penempatan Elektroda Terhadap Bentuk Gelombang Elektrokardiogram (EKG)
EVA HENDRAWATI, Dr. Gede Bayu Suparta
2016 | Tesis | S2 Ilmu FisikaElektrokardiograf adalah alat noninvasif yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi jantung. Perubahan posisi tubuh dan penempatan elektroda merupakan masalah yang sering muncul selama proses perekaman sinyal elektrokardiogram (EKG), karena dapat mengubah axis listrik jantung, perubahan amplitudo dan morfologi sinyal EKG sehingga mengakibatkan kesalahan diagnosa. Elektrokardiograf yang digunakan dalam penelitian ini adalah Elektrokardiograf 12 Sadapan berbasis mikrokontroler Atmega 32U4. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan verifikasi terkait pengaruh perubahan posisi tubuh dan kesalahan penempatan elektroda dari posisi standar terhadap bentuk gelombang sinyal EKG. Perekaman data dilakukan dalam dua tahap yaitu: 1) Sinyal EKG direkam pada posisi berbaring terlentang, duduk, dan berdiri. 2) Subyek dipantau ketika elektroda diletakkan bergeser dari posisi standar. Perbedaan bentuk gelombang EKG pada masing-masing perlakuan dihitung menggunakan koefisien korelasi (r), Root Mean Square Error (RMSE), dan similarity coefficient (SC). Dari hasil penelitian dan analisa data didapatkan bahwa pengaruh perubahan posisi tubuh dan penempatan elektroda menyebabkan perubahan amplitudo, durasi dan bentuk gelombang EKG. Dari hasil penelitian diperoleh sadapan V2 adalah sadapan yang paling terpengaruh oleh perubahan posisi tubuh saat perekaman sinyal EKG, sedangkan bentuk gelombang EKG di sadapan aVR, aVF dan V4 mendapat pengaruh terkecil. Pada perubahan penempatan elektroda gerak di lengan kanan (RA), lengan kiri (LA) dan kaki kiri (LL), sadapan V2 dan V3 mendapat pengaruh perubahan bentuk gelombang EKG terbesar. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa perubahan posisi tubuh saat perekaman sinyal EKG, mengaburkan letak penempatan elektroda dan posisi berbaring terlentang merupakan posisi yang paling baik digunakan saat perekaman sinyal EKG.
The electrocardiograph is a noninvasive tool that can be used to determine the condition of the heart. Body position changes and electrode placement are common problems that often arises during recording of electrocardiogram (ECG) signals, because it can change the electrical axis of the heart, change in amplitude, and morphology of ECG signals, resulting in misdiagnosis. The purpose of this study was to verify the effect of body position changes and electrode placement error from standard positions on ECG waveforms. Recording data in two phases: 1) ECG signal will be recorded on lying supine positions (use as a reference), sitting, and standing. 2) The subject of research is monitored when the electrode is incorrect position from standard position. The ECG waveforms differences at each treatment are quantified using the correlation coefficient (r), Root Mean Square Error (RMSE), and similarity coefficient (SC). Based on the results of research and data analysis found that the effect of body position changes and electrode placement causes the changes in the amplitude, duration and ECG waveforms. The results were obtained leads V2 are leads that are most affected by body position changes while recording ECG signals, and the ECG waveforms in lead aVR, aVF and V4 got the smallest influence. Change of electrode placement on the right arm (RA), left arm (LA) and left leg (LL), have the greatest influence on the ECG waveforms in leads V2 and V3. The verification results show that body position changes during recording ECG signals, obscure the location of electrode placement and lying supine is a position that is best used when recording ECG signals.
Kata Kunci : Bentuk Gelombang EKG, Perubahan posisi tubuh, Penempatan Elektroda