Analisa dampak pengumuman konversi obligasi konversi terhadap rata-rata abnormal return :: Studi pada pasar modal Indonesia
PRAMUDITO, Onggo, Dr. Gudono, MBA
2002 | Tesis | Magister ManajemenKonversi obli gasi kedalam bentuk saham perusahaan yang besangkutan, menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, akan membawa dampak yang signifikan negatif terhadap average ahnormal refurn perusahaan tersebut. Lebih jauh lagi disebutkan bahwa ha1 ini hanya bersifat sementara saja yang diakibatkan dari adanya suatu tidakan antisipasi terhadap pertambahan ekuiti (jumlah saham) atau merupakan tindakan penyesuaian yang dilakukan oleh pasar (investor) sebagai wujud dari adanya anggapan bahwa harga saham perusahaan yang berkenaan pada saat itu sedang overvalued. Jelas bahwa tingkat suku bunga pembayaran yang rendah bukan merupakan hadiah yang secara cumacuma diterima oleh perusahaan. Pengaruh negatif ini akan menjadi suatu additional cost yang harus dipertimbangkan sehubungan dengan konversi obligasi konversi yang dilakukan nantinya. Di Indonesia, yang pasar obligasinya masih sangat lesu, tentunya konversi obligasi konversi juga akan memberi kan tingkat dampak yang berbeda pada pasar. Hal ini bisa jadi disebabkan karena adanya perbedaan cara memandang kejadian yang terjadi sebagai suatu bentuk sinyal, atau bahkan pasar beludtidak memandang kejadian tersebut sebagai sinyal. Penelitian ini, yang dilakukan di pasar modal Indonesia, akan melihat, apakah suatu pengumuman konversi obligasi konversi sudah dapat diterima sebagai suatu sinyal oleh pasar (investor). Data sebanyak 47 data pengumuman konversi obligasi konversi yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode Purposive Sampling untuk periode waktu 1 Januari 1995 sampai dengan 31 Desember 2001. Bentuk dari penelitian ini adalah event study yang menggunakan t-200 untuk estimalion period dan t-7 dan t+7 untuk window period-nya. Metode Paired-Samples t-Test digunakan dalam penelitian ini dengan parameter yang digunakan adalah average abnormal return untuk reaksi pasar yang ditimbulkannya. Hipotesis no1 dari penelitian ini adalah “Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari rata-rata abnormal return yang tejadi sebelum dan sesudah pengumuman konversi obligasi konversiâ€. Dari hasil penelitian ini didapatkan tingkat korelasi sebesar 0,339 dengan nilai probabilitas sebesar 0,456 (>0,05), menyatakan bahwa korelasi antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman konversi sangat lemah. Untuk t-hitung didapatkan nilai sebesar -1,702, dengan nilai probabilitras sebesar 0,140 (>0,05) dan untuk nilai t-tabel didapatkan sebesar 2,447, sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata abnormul return yang tejadi sebelum dan sesudah pengumuman konversi tidak berbeda secara signifikan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa investor di pasar modal Indonesia belumkidak memandang pengumuman konversi obligasi konversi sebagai suatu bentuk sinyal dari perusahaan
Convertible bond conversion, based on any research, will badly affect significantly to average abnormal return. Further, it happened just for a temporary that caused by the preventive anticipation of the increasing on number of shares or equity. In other word, there will be adjustment by investors because of an assumption that company’s shares overvalued on current time. Then, the lower interest rate that offered is not a “free lunch†that accepted by companies freely. The negative impact will be an additional cost that must considered, following the conversion of convertible bond. In Indonesia which its bond market is not well established yet, it be impacted on a different degree on stock market, it could be because of investors are not sophisticated enough to looking forward the announcements of convertible bond conversion as a sipal. On 47 (forty seven) data of convertible bond conversion announcement used on this research for period 1 January 1995 to 31 December 2001 and collected by Purposive Sampling method. This research include on event study, used t-200 for estimation period and t-7 to t+7 for window period. Regression method used in estimation on this research and Paired-Sample t-Test method used to execute the test that based on average abnormal return as a parameter for market reaction. Null hypothesis is that “There are no significantly differences of average abnormal return for the period pre and post of announcement of convertible bond conversionâ€. For the result of research, degree of correlation is 0.339 in 0.456 for probability (>0.05), and it describes that average abnormal return on pre and post event date is much uncorrelated. For other, t-statistic is -1.702 in 0.140 for probability (>0.05) and t-table is 2.447, then it tells that average abnormal return for pre and post event date is not sipificantly different. In other word, investors in Indonesian stock market are not looking forward to announcement of convertible bond conversion as a signal.
Kata Kunci : Abnormal Return,Pengumuman Konservasi Obligasi, Convertible bond conversion announcement, Average abnormal return