STRATEGI KONSERVASI BERBASIS MASYARAKAT PADA KOMPLEKS SITUS GUA PRASEJARAH BELLAE KABUPATEN PANGKEP, PROVINSI SULAWESI SELATAN
DEWI SUSANTI, Dr. Anggraeni, M.A.
2016 | Tesis | S2 Ilmu ArkeologiTesis ini membahas tentang strategi konservasi berbasis masyarakat pada Kompleks Gua Prasejarah Bellae, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan. Upaya pelestarian yang selama ini dilakukan masih dominan dilakukan oleh pemerintah tanpa melibatkan masyarakat setempat. Masyarakat merupakan salah satu stakeholder yang secara tidak sadar dapat merusak serta mengubah kondisi lingkungan asli kompleks gua tersebut, karena tidak adanya ikatan dan rasa memiliki terhadap sumberdaya arkeologis di lokasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat strategi pencegahan kerusakan gua–gua prasejarah di Kompleks Gua Prasejarah Bellae dengan melibatkan masyarakat sebagai salah satu bagian dari stakeholder, sehingga dapat mencegah dan mengatasi kerusakan yang terjadi selama ini. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menciptakan kelestarian gua-gua prasejarah dan lingkungannya yang beriringan dengan perkembangan dan pertumbuhan masyarakat. Tesis ini menggunakan teori Patrizia dan Nijkam yang menawarkan adanya keseimbangan antara pembangunan dan konservasi Cagar Budaya, serta perlu adanya strategi dan pendekatan untuk menyeimbangkan berbagai kepentingan. Salah satu langkah yang ditawarkan adalah Community based conservation yaitu mendidik masyarakat untuk mengenal ancaman terhadap warisan budaya dan perlunya melakukan preservasi (pelindungan) terhadap warisan budaya tersebut. Konsep yang akan digunakan ini sesuai dengan tren perkembangan konservasi saat ini, yaitu pelibatan masyarakat (Community Involvement) sesuai dengan kebijakan UNESCO terhadap situs-situs warisan dunia. Dengan melibatkan masyarakat, maka pelestarian akan terjamin sampai dengan masa yang akan datang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data yang meliputi studi pustaka, observasi, wawancara dan Fokus Group Discussion (FGD). Analisis data meliputi analisis faktor-faktor penyebab kerusakan dan kepentingan stakeholder. Tahapan terakhir adalah perumusan bentuk keterlibatan masyarakat dalam kegiatan konservasi. Berdasarkan perolehan data tentang apresiasi dan posisi, kepentingan dan keinginan masyarakat, maka dapat dirumuskan bentuk konservasi berbasis masyarakat yang mengedepankan masyarakat sebagai pemangku kepentingan. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa tingkat kerusakan yang terjadi pada kompleks Gua Prasejarah Belle disebabkan oleh faktor alam dan faktor manusia. Faktor manusia yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dilakukan oleh instansi pemerintah seperti pembuatan jalan setapak dan aktivitas juru pelihara, kegiatan peneliti, aktivitas masyarakat sekitar Kompleks Gua Prasejarah Bellae yang meliputi penebangan pohon, pemanfaatan lahan dan gua, serta kebakaran lebih memiliki dampak negatif terhadap kelestarian gua-gua prasejarah di Bellae. Ancaman yang diprediksi akan terjadi yaitu penambangan gamping dan marmer. Kerusakan yang terjadi akibat aktivitas manusia ini menunjukkan belum adanya kepedulian masyarakat Bellae terhadap tinggalan arkeologis beserta lingkungannya. Selain itu, tingkat pemahaman masyarakat Bellae sangat minim, namun masyarakat Bellae memiliki keinginan untuk terlibat dalam upaya pelestarian yang dilakukan di Kompleks Gua Prasejarah Bellae. Keterlibatan masyarakat Bellae adalah dalam bentuk organisasi BUMdes. Dalam pelaksanaan organisasi ini diharapkan masyarakat juga akan memperoleh manfaat secara ekonomi. Kata kunci: masyarakat, kerusakan, kompleks gua, lingkungan, konservasi
This thesis discusses community-based conservation strategy for Bellae prehistoric caves located in Pangkep, South Sulawesi province. So far, the conservation efforts has been predominantly carried out by the government without involving the local community. Meanwhile, society is one of the stakeholders who may cause damages and changes to the conditions of the original environment of the cave complex resulted from the absence of their bound and sense of belonging to the archaeological resources. The purpose of this study is to set up a prevention strategy for the Prehistoric Cave Complex of Bellae by involving the community as a part of the stakeholders. In addition, the results of this study are expected to create the sustainability of the prehistoric caves and the environment in association with the development and growth of the society. This thesis uses the Patrizia and Nijkam theory which offer a balance between development and conservation of Cultural Heritage, as well as the need for a strategy and approach to balance various interests. One of the measures offered is community-based conservation that is by educating public to recognize the threat to the cultural heritage and the need to carry out preservation (protection) against the cultural heritage. This concept will be used in accordance with the development trend of current conservation, namely the involvement of the community (Community Involvement) in accordance with the policies of the UNESCO to the world heritage sites. By involving the community, the preservation is ensured up to the future. The data collection methods used in this research includes literature reviews, observation, interviews and Focus Group Discussion (FGD). Data analysis includes analysis of factors that cause damage and stakeholder interests. The final stage is the formulation of the form of community involvement in conservation activities. Based on the data acquired regarding appreciation and position, interests and desires of the community, a form of community-based conservation involving the public as stakeholders can be formed. The result shows that the damage occurs in Prehistoric Caves complex of Bellae caused by natural and human factors which consist of various activities undertaken by government agencies such as the built of pathway, activities conducted by maintainer, researchers, and communities who cut trees, the use of land and caves, and fires. Another threat is mining limestone and marble. Damage caused by human activities show the lack of awakenas concern on archaeological site and their environment of people who live at sumounding areas of Ballae cave complex. In addition, their minimal level of understanding toward archaeological artefacts, yet they have a desire to get involved in conservation efforts undertaken in Bellae Prehistoric Caves Complex. Bellae community involvement will be made in the form of BUMDes. The organizations from which the community involved will benefit economically. Keywords: society, the damage, the cave site, environment, conservation
Kata Kunci : Kata kunci: masyarakat, kerusakan, kompleks gua, lingkungan, konservasi