IDENTIFIKASI DAN TIPOLOGI PEMANFAATAN KAWASAN URBAN FARMING BANTARAN SUNGAI WINONGO
RISDIANA FATIMAH, Ir.Ikaputra,M.Eng.,Ph.D.
2016 | Tesis | S2 Teknik ArsitekturMasyarakat tepian Sungai Winongo Yogyakarta merupakan masyarakat kampung kota dengan sosial budaya yang erat kaitannya dengan sungai. Sungai bukan hanya sekedar sumber kehidupan bagi masyarakat bantaran sungai akan tetapi cermin aktivitas sosial sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan sehari hari. Masyarakat bantaran sungai identik dengan kepadatan hunian, degradasi lingkungan, ekonomi marginal, kekumuhan dan keterbatasan lahan.Merespon kesempatan memanfaatkan lahan sempit bantaran sebagai kegiatan budidaya pertanian perkotaan.Mereka adalah petani sukarela yang tidak terikat oleh waktu dan upah, menjadikan lahan sisa bantaran sebagai bentuk ketahanan pangan. Issu spasial bantaran sungai adalah lahan terbatas yang selalu dialiri air tapi memiliki kriteria yang sangat berbeda layaknya lahan budidaya.Kriteria bantaran sungai berhubungan erat dengan topografi lahan serta luasan yang terbatas, membuka tantangan aktor petani dalam memanfaatkan spasial. Tujuan penelitian, mengidentifikasi dan mendapatkan tipe pemanfaatan lahan agar mendapatkan arahan desain untuk menunjang urban farming. Metode yang digunakan adalah metode penelitian survey teknik wawancara; dimana data fisik lapangan diidentifikasi kemudian diolah dengan cara sorting data oleh Microsoft excel, kemudian dianalisis guna membandingkan antara kriteria spasial dengan potensi pemanfaatan lahan yang dilakukan nyata di lapangan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan tidak semua spasial memiliki nilai pemanfaatan yang sesuai dengan kondisi fisiknya.Terdapat faktor penentu yang melatar belakangi keterkaitan antara nilai potensi spasial dengan nilai pemanfaatan.Dari hasil wawancara, latar belakang pemanfaatan spasial melebihi dari nilai potensi adalah motivasi hobi bertanam, konsumsi kebutuhan pribadi dan untuk dijual (bernilai ekonomi). Adapun pemanfaatan spasial kurang dari nilai potensi sehingga perlu memperhatikan aspek penentu untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan terbatas dengan kondisi minimal.
Society near Winongo riverbank, Yogyakarta is an urban society with a strong social culture related to riverbank. River is not only a live source for the society near the riverbank, but also the mirror for the social activity as the form of daily need fulfillment. Riverbank society is closely related to the density, environment degradation, marginal economic, slump, and limited land. Urban farming activity is the respond of chance to use limited land in the area. The workers of this project are the volunteer farmers that and have commitment in changing the limited area to be a form of food endurance. Spatial issue of riverbank is the limited land that the water always flows but has different characteristic as land culture. The characteristic of the riverbank is strongly related with limited land topography and opening the challenge to the farmers to use the spatial. The purpose of this research is identifying and getting the type of land use to get the design to support urban farming. The method that used in this research is interview survey to get the data before identified and proceed in a sorting data by microsoft excel and analyzed to compare the criteria of spatial and land use potential in real. The finding research shows that not all of the spatial has use value that appropriate with physic condition. There are some factors as determines the backgrounds of spatial potential valueand use value. From the result of the interview, the backgrounds of spatial use that higher than potential value are planting hobby, individual consumption, and selling (economic value). But, there are some of spatial uses that less than potential value that need to take attention on determinant aspect to maximize the use of limited land in minimal condition.
Kata Kunci : Limited Land, Types of Land Use, Spatial Potential, Urban Farming, Riverbank