Potensi Aktivitas Arkeologi Sebagai Daya Tarik Wisata Minat Khusus Untuk Meningkatkan Kualitas Pengalaman Wisatawan Di Kawasan Prambanan
KHOFIF DUHARI RAHMAT, Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D; Dyah Titisari Widyastuti, S.T., MUDD
2016 | Tesis | S2 Teknik ArsitekturKawasan Prambanan merupakan kawasan wisata sekaligus kawasan arkeologi yang mengandung begitu banyak tinggalan arkeologis berupa candi. Saat ini aktivitas pariwisata dan aktivitas arkeologi cenderung berjalan sendiri-sendiri. Disisi lain keberadaan aktivitas arkeologi dipandang sebagai sebuah potensi baru sebagai daya tarik khususnya daya tarik wisata minat khusus. Permasalahan dalam penelitian ini adalah aktivitas arkeologi di Kawasan Prambanan belum berperan serta dalam kegiatan pariwisata baik sebagai subjek maupun objek wisata. Tujuan dari penelitian ini meliputi : (1) Menjelaskan sejauh mana potensi aktivitas arkeologi bisa dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata minat khusus. (2) Menjelaskan dan mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan atraksi berupa aktivitas arkeologi. (3) Menjelaskan strategi yang bagaimana yang sesuai untuk diterapkan dalam pengembangan atraksi berupa aktivitas arkeologi. Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif, dengan pendekatan eksploratif. Penelitian ini menggunakan beberapa analisis antara lain analisis skala likert untuk mengolah data kuesioner dan analisis deskriptif untuk mengolah data interview. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa aktivitas arkeologi sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai sebuah daya tarik wisata minat khusus. Perlu adanya pengemasan daya tarik yang disesuaikan dengan kondisi aktivitas arkeologi untuk mengakomodasi dua kepentingan (pelestarian dan pariwisata). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan daya tarik antara lain faktor keterlibatan wisatawan, faktor sumber daya manusia dan faktor pemilihan lokasi. Adapun strategi yang direkomendasikan adalah koordinasi antar lembaga dan pemanfaatan pemasaran Candi Prambanan yang telah mapan.
The Prambanan area is a tourism area that contain a lot of archaeological remains such as temple. Unfortunately, the tourism activity and the archaeological activity does not cooperate each other for archaeological activity is considered as a new potential to attract people especially for special interest tourism. The problem in this research is that archaeological activity in Prambanan area is not have a role yet to tourism activity whether as an object or as a subject. The goal of this research is include: (1) To explain how far the potential of archaeological activity to be used as an attraction for special interest tourism. (2) To explain and to describe all the factor that affect on the development of attraction such as archaeological activity. (3) To explain which strategy that suit best to apply on the development of attraction such as archaeological activitiy. This research apply the qualitative method with explorative approach. This research also apply a few analysis such as Likert Scale and Kartesius Diagram to proceed the questioner data and interview data. This research has reach into a conclusion that archaeological activity is strongly potential to developt as an attraction for special interest tourism. The packaging of this archaeological activity is a considerable thing so it can be appropriate to accomodate two interest (conservation and tourism). The factors that affect the development of the attraction are the interaction of the tourist, human resource, and the election of location. The recomended strategy from this research is the coordination between the related institution and the utilization of marketing of Prambanan Temple.
Kata Kunci : pariwisata, heritage tourism, wisata minat khusus, arkeologi