IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DAN ANALISIS NILAI PRESCRIPTION COST DAN PERSENTASE KOMPONEN OBAT DALAM BESARAN TARIF KAPITASI PUSKESMAS DI KOTA PANGKALPINANG

SUDARSONO, Dr. Tri Murti Andayani, Sp.FRS., Apt; Dr. Satibi, M.Si,, Apt

2016 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Puskesmas di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dituntut dapat memanfaatkan dana kapitasi dengan efektif dan efisien namun harus tetap taat hukum serta terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Isu terkait kualitas pelayanan kesehatan dan penentuan besaran nilai komponen obat dalam tarif kapitasi Puskesmas masih menjadi perhatian pemerintah. Untuk itu, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi Drug Related Problems (DRPs) potensial, berikut dampaknya pada nilaiprescription cost dan persentase komponen obat dalam besaran tarif kapitasi Puskesmas. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan deskriptif analitik,data diambil secara retrospektif pada peresepan untuk orang dewasa dengan diagnosa utama 8 penyakit terbesar padaPuskesmas di Kota Pangkalpinang tahun 2014. DRPs diidentifikasi dan diklasifikasikan berdasarkan sistem PCNE V5.01 untuk DRPs terkait pemilihan obat dan dosis obat.Dampak dari DRPs pada nilai prescription cost dan persentase komponen obat dalam besaran tarif kapitasi tiap puskesmasdilakukan dengan cara membandingkan nilai aktual yang dihitung dari sampel lembar resep teridentifikasi DRPs dengan nilai standar melalui Uji Mann-whitneymenggunakan program aplikasi statistik. Hasil analisa menunjukkan bahwa seluruh sampel lembar resep (n=762) teridentifikasi DRPs potensial, yaitu DRPs terkait durasi pengobatan yang terlalu singkat sebesar 70,08%, pemilihan obat yang tidak tepat sebesar 48,03%, durasi pengobatan yang terlalu panjang sebesar 29,92%, dan dosis yang terlalu rendah sebesar 29,53%. Dari hasil pengolahan data, diperoleh rerata nilai prescription cost aktual untuk penyakit utamayang dihitung dari sampel lembar resep teridentifikasi DRPs (n=762) sebesar Rp.2.988,21±Rp.4.142,92 dan rerata nilai standarnya (n=762) sebesar Rp.5.717,33±Rp.2.621,19. Rerata nilai aktual dari persentase komponen obat untuk penyakit utama dalam besaran tarif kapitasi tiap puskesmas berdasarkan nilai prescription cost aktual yang dihitung dari sampel lembar resep yang teridentifikasi DRPs (n=9) sebesar 1,61%±0,74% dan rerata nilai standarnya (n=9) sebesar 2,96%±1,52%. Berdasarkan hasil Uji Mann-Whitney, didapatkan kesimpulan bahwa DRPs menyebabkan perbedaan (P<0,05) pada nilai aktual prescription cost dan persentase komponen obat untuk penyakit utama dalam besaran tarif kapitasi tiap puskesmasyang dihitung dari sampel lembar resep teridentifikasi DRPsterhadap nilai standar masing-masing.

Primary Health Cares (PHC) in the era of National Health Insurance(JKN) are required to take advantage of the capitation funds effectively and efficiently but must obey the law and continue to improve health services for community. Issues related to the quality of health services and the determination of amount of the value of drug component in PHC capitation rates remains as the government concern. Therefore, it is necessary to identify and classify the potential of Drug Related Problems (DRPs) and the effect on the value of prescription costs and the percentage of drug component in the PHC capitation rates. This research was conducted with descriptive analytical design, the data was taken retrospectively on prescribing for adults with primary diagnosis of eighth major diseases in the PHC in Pangkalpinang on 2014. DRPs are identified and classified based on the system for PCNE V5.01 for DRPs related to drug selection and dosage. The influence of DRPs on the value of prescription cost and the percentage of the drug component in the amount of capitation rates for each PHC is done by comparing the actual value which is calculated from the sample of prescription sheet that identified as DRPs by standard value through the Mann-Whitneytest using statistical application program. The analysis shows that the entire sample of prescription sheet (n=762) are identified as potential DRPs, the DRPs among others are related to the treatment duration that was too short at 70.08%, the selection of inappropriate drug at 48.03%, the treatment duration that was too long at 29, 92%, and the dosage that was too low at 29.53%. From the data processing, obtained the mean value of the actual prescription costs for major diseases which is calculated from the sample of prescription sheet that identified as DRPs (n=762) of Rp.2.988,21±Rp.4.142,92and the mean standard values (n=762) of Rp.5.717,33±Rp.2.621,19. The mean actual value of the percentage of drug component for major diseases in the amount of capitation rates each PHC based on the actual cost prescription value which is calculated from a sample of prescription sheet that identified as DRPs (n=9) of 1,61%±0,74%and the mean standard values (n=9) of 2,96 %±1,52%. Based on the results of Mann-Whitneytests, it was concluded that the DRPs cause differences (P <0.05) in the actual value of prescription costs and the percentage of drug component for major diseases in the amount of capitation rates in each PHC which is calculated from a sample of prescription sheet that identified as DRPs against each standard values

Kata Kunci : Puskesmas, DRPs, Prescription cost, Kapitasi, obat, JKN