Laporkan Masalah

PERMASALAHAN KEGAGALAN JEMBATAN TRINIL AKIBAT BANJIR

RENANING RAHMANTYA W, 1. Ir. Agus Darmawan Adi, M.Sc., Ph.D

2016 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Jembatan Trinil mengalami kegagalan akibat banjir pada tahun 2009 dan 2010. Ketinggian banjir mencapai struktur atas jembatan dan menyebabkan ketiga pilar jembatan miring ke arah hilir. Kerusakan mengakibatkan jembatan tidak dapat dilalui kendaraan, untuk itu diperlukan analisis mengenai penyebab kerusakan Jembatan Trinil agar dapat digunakan sebagai bahan evaluasi. Penelitian ini diawali dengan pertimbangan mengenai faktor-faktor terkait banjir yang dapat mengakibatkan kerusakan jembatan seperti erosi dan ketidakstabilan struktur. Penelitian kemudian difokuskan pada perhitungan stabilitas struktur jembatan akibat gaya hidrodinamis yang terjadi pada saat banjir. Perhitungan dilakukan pada dua titik kritis yaitu pada ujung fondasi lama dan ujung fondasi baru. Perhitungan stabilitas jembatan dilakukan pada ketinggian air yang beragam, selain itu analisis juga memperhatikan adanya hanyutan pada saat terjadi banjir. Hasil perhitungan menunjukan stabilitas jembatan dalam kondisi aman hingga ketinggian air mencapai 6 meter. Perhitungan stabilitas guling maupun geser pada tinjauan fondasi lama jembatan (kondisi A) dan fondasi baru (kondisi B) sama-sama menunjukan angka kurang dari satu pada ketinggian air mencapai 7 meter. Terganggunya stabilitas jembatan akibat besarnya gaya geser dan guling menyebabkan struktur bergetar. Getaran pada struktur menyebabkan sambungan antara bagian ujung pilar jembatan dan plat lantai hulu rentan mengalami keretakan. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya perkuatan dibagian sambungan, akibatnya air dapat dengan mudah masuk melalui celah retakan dan menggerus tanah dibawah fondasi. Tergerusnya tanah dibawah fondasi akibat terbentuknya retakan pada bagian ujung pilar tersebut yang kemudian menyebabkan terjadinya penurunan pilar ke arah hilir

Trinil bridge have just been renovated few months earlier before the heavy flood in 2009 emerged the upper structure and causing one of its pier settled. One year after heavy flood happened once again and causing the other piers settled, the bridge was no longer able to pass. Trinil Bridge failure analysis is needed to understand the main factor which causes the bridge to fail. Furthermore, possible causes of bridge failure related to heavy floods such as erosion and bridge instability were examined. The investigation later was focused on bridge stability issue because the bridge designed to resist local scouring and river bed degradation. The hydrodynamic and hydrostatic force which act on the bridge were calculated. The calculation of bridge stability was done in two different critical point. Point A was placed in the edge of the former foundation and critical point B was placed in the edge of the new foundation. The water height calculation varied from 1 meter to 7 meters, moreover debris that may accumulate in the pier was also included in the calculation. The calculation shows the bridge could no longer resist the forces acted on its body when the water height reach 7 meter. The unstable bridge could cause crack around the edge of the pier and downstream floor plate. Water could easily enter the gap between the cracks and eroded the soil beneath the structure. The erosion happened after the floor plate crack due to bridge instability and causing the piers to fall down.

Kata Kunci : stabilitas, retakan, gerusan

  1. S1-2016-319259-abstract.pdf  
  2. S1-2016-319259-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-319259-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-319259-title.pdf