Laporkan Masalah

KINERJA SAHAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS DAN NON AGRIBISNIS DI BURSA EFEK INDONESIA

AZIZATUN NURHAYATI, Dr. Ir. Any Suryantini, M.M.; Dr. Jamhari, S.P., M.P.

2016 | Tesis | S2 MANAJEMEN AGRIBISNIS

Untuk membentuk suatu portofolio saham dengan tingkat pengembalian optimum, dibutuhkan pengetahuan tentang tingkat pengembalian (return) dan risiko tiap emiten penyusun portofolio. Selain itu, portofolio optimal dapat dibentuk melalui kombinasi saham-saham perusahaan bluechips.Sebagian perusahaan bluechips yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)tergabung dalam Indeks Liquid 45. Beberapa perusahaan dalam ILQ45 merupakan perusahaan agribisnis dan di isi lain sektor pertanian adalah sektor penyangga saat krisis. Tujuan penelitian ini yaitu untuk membandingkan tingkat return dan risiko dua kelompok perusahaan agribisnis dan non-agribisnis, membandingkan tingkat return portolio yang disusun random dengan reksadana tercatat di BEI, menyusun portofolio optimal dan mengetahui pengaruh rasio keuangan perusahaan terhadap harga saham. Data penelitian dikumpulkan sejak Agustus 2011 hingga Desember 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa return saham kelompok perusahaan agribisnis (1,92%) lebih tinggi dibandingkan return kelompok perusahaan non-agribisnis (-9,44%) sedangkan tingkat risiko antara dua kelompok perusahaan tidak berbeda nyata. Portofolio optimal tersusun atas Unilever Indonesia (60,74%), Indofood CBP (31,37%), BCA (4,64%) dan BRI (3,24%). Rerata return portofolio yang disusun random tidak berbeda nyata dengan return reksadana tercatat di BEI. Pada perusahaan penyusun portofolio optimal, rasio keuangan dalam bentuk ROE dan EPS tidak berpengaruh nyata pada harga saham sedangkan NPM berpengaruh pada harga saham Unilever Indonesia dan BCA dan tidak berpengaruh nyata pada harga saham Indofood CBP dan BRI.

To gain an optimum return of stocks portfolios, investors need information about emitens return and risk rate which are allocated in portfolios. An optimum portfolio is composed by bluechips emitens. Some of bluechips emitens in Indonesia Stocks Exchange (BEI) are listed in Index Liquid 45 (ILQ45). Some of them are agribusiness companies, beside that agriculture sector was the buffer sector when economic crisis. The aims of the research were to benchmark return and risk of agribusiness companies and non-agribusiness companies, return of mutual funds which were listed in BEI with randomized portfolios, allocating optimum portfolios, and knowing effects of financial ratio in stocks price. Data were collected from August 2011-December 2015. The results showed that agribusiness companies had the higher (1,92%) return than non-agribusiness companies (-9,44%) and there was non-significant difference in risk between categories. Optimum portfolio was composed by Unilever Indonesia (60,74%), Indofood CBP (31,37%), BCA (4,64%), and BRI (3,24%). Randomized portfolio had non significant return with return of mutual funds listed in BEI. For all companies which were allocated to compose optimum portfolio, ROE and EPS did not affect stocks price. NPM affected stocks price of Unilever Indonesia and BCA but did not affect Indofood CBP and BRIs stocks price.

Kata Kunci : return, risk,agribusiness, portfolios

  1. S2-2016-373826-abstract.pdf  
  2. S2-2016-373826-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-373826-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-373826-title.pdf