UJI PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK HERBA PACING (Costus speciosus (Koen) J.E. Smith) TERHADAP ORGAN UTERUS DAN OVARIUM MENCIT (Mus musculus) BETINA GALUR Balb-C

FIRDHANI SATIA PRIMASARI, Dr. Ika Puspita Sari, M.Si., Apt.;Irfan Muris Setiawan, M.Sc. Apt.

2016 | Skripsi | S1 FARMASI

Tanaman Pacing (Costus speciosus (Koen) J.E. Smith) telah lama dimanfaatkan sebagai kontrasepsi. Kandungan dalam Pacing, antara lain steroid, fenolik, dan saponin dalam pelarut air. Salah satu penelitian menunjukkan hasil bahwa pada tikus jantan ekstrak herba Pacing berpengaruh terhadap produksi testosteron. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak herba Pacing terhadap sistem reproduksi hewan uji betina, terutama pada organ uterus dan ovarium. Hewan uji yang digunakan adalah dua puluh ekor mencit betina virgin umur 4 minggu dengan bobot awal 20-30 gram. Mencit betina dipejani ekstrak herba Pacing dengan dosis 275 mg/kgBB, 550 mg/kgBB, dan 1100 mg/kgBB selama 30 hari secara per oral. Luas area ovarium, luas area folikel tersier, jumlah folikel ovari, tebal endometrium, dan tebal epitel dianalisis secara statistik, sedangkan hasil histopatologis uterus dan ovarium dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis terhadap data kuantitatif menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Sementara itu, hasil histopatologis juga menunjukkan tidak adanya perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak herba Pacing dengan dosis 275mg/kgBB, 550mg/kgBB, dan 1100mg/kgBB tidak mempengaruhi sistem reproduksi mencit betina.

Costus speciosus (Koen) J.E. Smith has been used as a contraceptive. The contents of the Costus speciosus are steroids, phenolics and saponins in the aqueous solvent. A study showed that in male rats Pacing extract affected in the production of testosterone. This study is conducted to determine the effect of Pacing extract in the reproductive system of female testing animals, especially in uterine and ovaries organs. Twenty virgin female mice aged 4 weeks with the initial weight of 20-30 grams were used. Pacing extract was given to the testing animals with a dose of 275, 550, and 1100 mg/kg body weight for 30 days orally. The area of the ovary, the area of tertiary follicles, the number of ovarian follicles, endometrial thickness, and epithelial thickness were statistically analyzed, while the uterine and ovaries histopathologic results were analyzed descriptively. The results of the analysis of quantitative data showed no significant difference between the control group and the treatment group. Meanwhile, histopathologic results also showed no difference between the control group and the treatment group. Based on this, it can be concluded that the administration of Pacing extract with dose 275mg / kg, 550mg / kg and 1100mg / kg did not affect the reproductive system of female mice.

Kata Kunci : herba Pacing, reproduksi, ovarium, uterus