Laporkan Masalah

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2014

INTEN DWI RATNANINGSIH, Septimawanto Dwi Prasetyo, M.Si., Apt.

2016 | Skripsi | S1 FARMASI

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan penting di Indonesia, Indonesia menduduki peringkat ke-3 negara dengan jumlah penderita terbanyak di dunia. Ketepatan pengobatan merupakan faktor penting yang berperan dalam mencapai keberhasilan terapi dan menghambat resistensi kuman TB. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran dan kesesuaian penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada pasien TB. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan pengumpulan data secara retrospektif. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode deskriptif. Subyek penelitian yaitu pasien dengan diagnosis utama TB di Instalasi Rawat Jalan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode tahun 2014 yang memenuhi kriteria inklusi. Pada penelitian ini, standar yang digunakan untuk acuan dalam menganalisis kesesuaian penggunaan OAT yaitu Pedoman Nasional Pengendalian TB di Indonesia tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 50 pasien kombinasi OAT yang paling banyak digunakan yaitu Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid dan Etambutol (72%). Berdasarkan jenis penggunaan OAT, sebanyak 78% pasien mendapatkan pengobatan menggunakan paket OAT-FDC (Fix Dose Combination). Berdasarkan kesesuaian penggunaan OAT dibandingkan dengan standar Pedoman Nasional Pengendalian TB tahun 2014 terdapat sebanyak 86% dan kesesuaian dosis penggunaan OAT sebanyak 58%.

Tuberculosis (TB) is one of the important health problems in Indonesia. Indonesia is at third ranked country with the number of sufferer in the world. The medication rationality is important factor that have role in achieving the therapeutic efficacy and inhibit the TB germ resistance. Therefore, it is necessary conducting research to describe and determine the rationality of the use of Anti Tuberculosis (OAT) in TB patients. This study was a non-experimental study with retrospective data collection. Data were analyzed using descriptive methods. The subjects of this study are patients with a primary diagnosis of TB in the Outpatient Installation in Dr. Sardjito Hospital in during 2014 and met the inclusion criteria. In this study, the standard used for analyzing the rationality of the use of OAT is the National Guidelines for TB Control in Indonesia in 2014. The results showed that in 50 patients, the most commonly used of OAT is Rifampicin, Isoniazid, Pyrazinamide and Ethambutol (72%). Based on the type of use of OAT, 78% of patients receive treatment using OAT package-FDC (Fix Dose Combination). The rationality of the use of OAT compared to the standards of the National Guidelines for TB Control in 2014 were 86% and OAT dose of 58%.

Kata Kunci : Tuberkulosis (TB), RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, pola penggunaan OAT, kesesuaian OAT.

  1. S1-2016-331053-abstract.pdf  
  2. S1-2016-331053-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-331053-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-331053-title.pdf