HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM DI RUMAH SAKIT UMUM QUEEN LATIFA YOGYAKARTA

INDRIANA NURHAKIMAH, Diah Wulandari, M.Keb ; Fitra Duhita, M.Keb

2016 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK

Di Indonesia ruptur perineum merupakan penyebab kedua perdarahan post partum setelah atonia uteri. Ruptur perineum dapat terjadi pada persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Dari beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya ruptur perineum salah satunya yaitu paritas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian ruptur perineum. Desain penelitian ini adalah studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi target pada penelitian ini dalah seluruh ibu dengan persalinan normal. Populasi terjangkau adalah seluruh ibu bersalin terhitung dari 1 September 2014 sampai 1 September 2015 di Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Queen Latifa Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 146 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji chi square (alfa = 0,05) dengan tingkat konfidensi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 146 sampel penelitian ibu bersalin sebagian besar mengalami ruptur perineum, pada ibu bersalin primipara yang mengalami ruptur perineum sebanyak 46 responden (97,29%) sedangkan pada multipara ibu yang mengalami ruptur perineum sebanyak 99 responden (83,8%). Uji statistik chi square didapatkan p value = 0,014 sehingga terdapat hubungan paritas dengan kejadian ruptur perineum. Ratio Prevalensi (RP) sama dengan 1,1 (CI 95% 1,167-1,1285) artinya ibu primipara mempunyai risiko 1,1 kali mengalami ruptur perineum dibandingkan dengan ibu multipara. Ibu bersalin dengan primipara memiliki risiko lebih tinggi mengalami ruptur perineum dibandingkan dengan ibu bersalin dengan paritas multipara.

In Indonesia, rupture perineum is the second caused of postpartum hemorrhage after an atonic uterine. Rupture perineum can occur on the primiparous often also on the multiparous. Of the several factors that can caused the rupture perineum, one of which is parity. The purpose of this study was to determine the relationship between parity and the tear of the perineum. This study design was observational analytic study with cross sectional approach. The target population in this study was all mothers with normal labor. The affordable population was the entire mothers that were giving birth on September, 1st2014 until September 1st 2015 at the Delivery Room in Queen Latifa General Hospital, Yogyakarta. The sampling technique used total sampling. The numbers of samples in this study were 146 respondents. Data collecting used observation sheet. Data analysis used chi square test (alpha = 0.05) with a confidence level of 95%. The results showed that from the 146 samples of mothers mostly experienced rupture perineum, the primiparous mothers who experienced rupture perineum are 46 respondents (97,29%) whereas in multiparous mother who suffered rupture perineum are 99 respondents (83,8%), from Chi-square test was obtained p value = 0,014, so that there is a relationship between parity and the rupture perineum. The prevalence ratio (PR) = 1.1 (CI 95% 1,167-1,1285) means that primiparous mothers had risk of rupture perineum 1.1 times experienced than multiparous mothers. Labor of primiparous have a higher risk of rupture perineum than labor of multiparous parity.

Kata Kunci : Paritas, Kejadian Ruptur Perineum