DAYA SAING DAN DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP USAHATANI TEBU DI PROVINSI JAWA TIMUR

FAJAR SETIAWAN, Prof. Dr. Ir. Irham., M.Sc; Dr. Ir. Slamet Hartono.M.Sc

2016 | Skripsi | S1 SOSIAL EKONOMI PERTANIAN (AGROBISNIS)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keunggulan kompetitif dan komparatif usahatani tebu di Provinsi Jawa Timur dan megetahui dampak kebijakan pemerintah terhadap daya saing usahatani tebu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Policy Analysis Matrix (PAM). Hasil analisis menunjukkan bahwa usahatani tebu di Jawa Timur memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif. Nilai PCR sebesar 0,44 menunjukkan bahwa untuk menambah satu satuan output pada harga aktual memerlukan pengeluaran sebesar 0,44 satuan biaya input domestik pada harga aktual, dan nilai DRC sebesar 0,51 menunjukkan bahwa untuk menghasilkan satu satuan output pada harga sosial memerlukan pengeluaran sebesar 0,51 satuan biaya input domestik pada harga sosial. Dampak kebijakan pemerintah dilihat dari nilai NPCO, NPCI, dan EPC. Nilai NPCO 1,37 menunjukkan bahwa petani menerima harga gula 37 persen lebih tinggi dari harga internasional ketika diterapkan kebijakan harga gula. Nilai NPCI 0,98 menunjukkan bahwa petani menerima harga input tradable 98 persen lebih rendah dari harga internasional. Dampak kebijakan secara keseluruhan ditunjukkan melalui nilai EPC yang positif sebesar 1,45. Nilai EPC tersebut mengindikasikan bahwa kebijakan yang diterapkan secara keseluruhan efektif melindungi petani tebu.

This study aimed to analyze the competitive and comparative advantages of sugarcane farming in East Java and to determine the impact of government policy on sugarcane farming competitiveness. Policy Analysis Matrix (PAM) method was used in this study. The result shows that sugarcane farming in East Java have competitive and comparative advantages. The PCR value of 0.44 shows that every one unit addition of output in actual price expends 0.44 of unit domestic cost in actual price. The DRC value of 0.51 shows that producing one unit of output at social price expends 0.51 units of domestic input at social price. The effect of government policy can be summarized from the value of NPCO, NPCI, and EPC. NPCO value of 1.37 shows that farmers receive 37 percents higher price of sugar than the international price when the government sugar pricing policy is applied. NPCI value of 0.98 shows that farmers receive 98 percents lower tradable input price than the international price when the government policy is applied. The overall impact of goverment policy was shown by the positive value of EPC of 1.45, indicates that the overall policy effectively protects the farmers.

Kata Kunci : Tebu, Matriks Kebijakan Pemerintah, Daya Saing, Dampak Kebijakan