PENILAIAN SAHAM (OVERVALUED, FAIRVALUED ATAU UNDERVALUED) BERDASARKAN METODE PRICE EARNING RATIO (PER) DAN PRICE BOOK VALUE (PBV) (Studi pada Saham Perdana PT. WIJAYA KARYA BETON, Tbk)

HERNIO BAYUAJI H, Dra. Sufitri M.M

2016 | Tugas Akhir | D3 MANAJEMEN SV

Penentuan harga penawaran perdana ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara perusahaan (emiten) dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Kendala yang dihadapi yaitu adanya benturan keinginan dan kepentingan antara kedua belah pihak. Perusahaan menginginkan harga saham yang overvalued, sedangkan Penjamin Pelaksana Emisi Efek menginginkan harga saham yang undervalued. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui posisi nilai saham perdana (overvalued, fairvalued, atau undervalued). Objek dalam penelitian ini adalah PT. Wijaya Karya Beton, Tbk. Metode yang digunakan adalah Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV) dan data yang diteliti adalah Prospektus PT. Wijaya Karya Beton, Tbk serta Laporan Keuangan PT. Wijaya Karya Beton, Tbk tahun 2013. Hasil penelitian berdasarkan perhitungan Price Earning Ratio (PER), nilai instrinsik sebesar Rp590, 321 sehingga saham berada dalam posisi fairvalued dan berdasarkan perhitungan Price to Book Value (PBV), maka diketahui bahwa PBV sebesar 2,655x, atau PBV PT. Wijaya Karya Beton, Tbk > 1, sehingga saham dalam posisi overvalued.

Initial stock price is determined by a negotiation between company and underwriter. The obstacle is a clash between demand and interest of both sides. Company wants an overvalued stock; meanwhile underwriter wants an undervalued stock. Thus, the research aimed at valuing initial stock price (overvalued, fairvalued, or undervalued). The methods that used in this research were Price Earning Ratio (PER) and Price to Book Value (PBV). The research object was PT. Wijaya Karya Beton, Tbk and the data were Prospectus of PT. Wijaya Karya Beton, Tbk, and 2013th Annual Report of PT. Wijaya Karya Beton, Tbk. The result by using Price Earning Ratio (PER) was fairvalued with the intrinsic value of the stock was Rp590, 321. The result by using Price to Book Value (PBV) was 2,655x or more than 1, so initial stock was overvalued.

Kata Kunci : penilaian saham, price earning ratio (PER), price to book value (PBV)