PEMETAAN PIPA AIR BAWAH TANAH DI ZONA 2 CANDI BOROBUDUR

MUHAMMAD THORIQ, Dr. Bilal Ma'ruf , ST ., M.T.;Dedi Atunggal SP, ST., M.Sc.

2016 | Skripsi | S1 TEKNIK GEODESI

andi Borobudur adalah Candi terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu peninggalan yang ditetapkan sebagai World Heritage Site atau warisan dunia oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). Candi Borobudur memiliki kawasan penunjang wisata yaitu taman wisata Candi Borobudur yang berada pada zona 2 yang ditetapkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992. Sebagai kawasan wisata, taman wisata Candi Borobudur memerlukan sistem distribusi air bersih yang dapat menjangkau secara efesien untuk menjangkau semua fasilitas yang memerlukan kebutuhan air bersih menggunakan jalur pipa air. Jalur pipa air yang menjadi fokus dalam kegiatan aplikatif ini adalah jalur pipa air dengan diameter pipa 6 inci dan ditanam di bawah tanah pda kedalaman 0.5 sampai 1 meter. Seiring berjalannya pembangunan pada kawasan taman wisata Candi Borobudur, maka diperlukan informasi spasial yang akurat berupa peta jalur pipa air bawah tanah zona 2 Candi Borobudur untuk mengindentifikasi posisi lokasi dan kedalaman jalur pipa air bawah tanah yang telah mengalami kerusakan. Kegiatan aplikatif ini bertujuan untuk menghasilkan peta jalur pipa air bawah tanah zona 2 pemanfaatan dan pengawasan. taman wisata Candi Borobudur berdasar data surve ground penetrtaing radar (GPR). Hasil dari kegiatan ini diharapkan bermanfaat untuk kegiatan pengembangan jalur pipa air bawah tanah di zona 2 Candi Borobudur. Kegiatan aplikatif ini secara garis besar terdiri dari Survei pendahuluan menggunakan GPS navigasi untuk membuat jalur pipa hasil survei pendahuluan, pembuatan desain jalur pengukuran GPR berdasarkan jalur pipa air hasil survei pendahuluan, pengukuran GPR, identifikasi pipa air bawah tanah menggunakan software Reflexw, penentuan posisi pipa dengan interpolasi, penggambaran jalur pipa hasil pengukuran GPR dan pembuatan peta jalur pipa air bawah tanah dengan memanfaatkan data sekunder berupa peta situasi kawasan taman wisata Candi Borobudur Berdasarkan hasil pada kegiatan alplikatif yang telah dilakukan, terdapat perubahan jalur dari desain jalur hasil survei pendahuluan. Perubahan tersebut didasarkan pada pertimbangan seperti adanya obstruksi dengan penambahan jalur sebanyak 43 jalur. Panjang jalur pipa air bawah tanah dapat ditentukan dari hasil interpolasi posisi berdasar hasil interpretasi kenampakan pipa air 110 radargram hasil survei. Pipa air bawah tanah dapat ditentukan dari hasil interpolasi dari interpretasi 110 radargram. Hasil akhir dari kegiatan aplikatif ini ialah peta pipa air bawah tanah zona Candi Borobudur dengan skala 1 : 2000. Peta ini menunjukkan posisi dan kedalaman pipa air bawah tanah.

Borobudur temple is the largest temple in Indonesia and has been designated as World Heritage Site by the United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). Borobudur Temple is surrounded by a tourism park called as zone 2 according to the Decree of the President Republic of Indonesia No.1 Year 1992. As a tourist site, Borobudur requires efficient water distribution system to support water needs in all at facilities. This research is focused on the mapping of underground water pipelines with 6 inch diameters. In paralel with the development of the tourism site on the zone 2 of Borobudur Temple, an accurate spatial information about underground water pipelines is needed. This is to identify the position and the depth of underground water pipelines on the above-mentioned area. The objective in this research to produce underground water pipelines map in the zone 2 of Borobudur Temple. The result this research is expected to support the maintanance and the development of infrastructurs on zone 2 of Borobudur Temple. This reseacrh is conducted in several stages that is; prelimanary survey using navigation GPS to predict the underground water pipelines route, GPR survey across the predicted pipelines route, identification of underground water pipelines using Reflexw software, digitizing water pipelines route using AutoCad Civil 3D and creating the underground water pipelines map of zone 2 of Borobudur Temple. Based on the result of this research, it can be concluded that RTK GPS and GPR survey can be combined to define the position and the depth of underground water pipeline in zone 2 of Borobudur Temple. There are some differences between the surveyed line and the designed line to due to some obstructions on each the surveyed lines. 43 new lines has also been surveyed to complement the previous surveyed lines. Underground water pipelines route can be defined by using result of interpolated position based on the interpretation of 110 radargram.The final result of this research is presented as a 1 : 2000 scale of underground water piplines map in the zone 2 of Borobudur Temple. The map shows all the water pipelines route and all related facilities and also the position and the depth of the water pipelines.

Kata Kunci : Borobudur Temple, water pipelines, GPR, and RTK GNSS.