Laporkan Masalah

Kontestasi Ruang Publik Studi Mengenai Perebutan Ruang Jalan di Jalan Affandi (Jalan Gejayan) Kabupaten Sleman

RIZKA FITRIANA, Dr. Suharko, S.Sos, M.Si

2016 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana ruang publik di Jalan Affandi diinvasi dengan iklan-iklan oleh sektor bisnis dan bagaimana masyarakat berusaha kembali merebut ruang tersebut. Disini peneliti berusaha memahami bagaimana pemerintah mengatur regulasi mengenai iklan luar ruang di ruang publik dan pada saat yang sama bisnis mencoba memprivatisasi ruang jalan ini untuk kepentingannya serta disaat yang itu pula masyarakat warga berusaha untuk merebutnya kembali untuk dijadikan sebagai ruang yang otonom. Peneliti berusaha memahami pula bagaimana salah satu aktor diatas dapat menguasai ruang publik tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan instrumen utama yaitu peneliti itu sendiri dan menggunakan beberapa instrumen pendukung antara lain pedoman observasi, pedoman wawancara, dan data sekunder. Data-data yang dihasilkan pada penelitian ini menjelaskan mengenai bagaimana ruang publik Jalan Affandi di perebutkan oleh beberapa aktor. Ruang publik adalah hasil kegiatan komunikasi untuk menggalang solidaritas warga. Gerakan solidaritas warga ini bentuk dari kekuasaan yang justru berbeda dari dominasi struktural yang dimiliki oleh rezim. Kekuasaan tidak terdapat dalam kemampuan untuk memaksa atau memerintah orang lain, melainkan pada kenyataan bahwa warga negara berkumpul dan bertindak bersama untuk mengubah keadaan. Maraknya pemasangan iklan luar ruang di Jalan Affandi pada kenyatannya telah merampas hak publik dalam mendapatkan ruang publik yang otonom. Masyarakat bukan lagi pencipta dari opini publik tapi lebih ditempatkan menjadi konsumen dari iklan-iklan tersebut. Pemerintah, bisnis dan masyarakat sama-sama menginginkan kekuasaan penuh atas ruang publik ini. Tidak dapat dipungkiri, pada negara berkembang akan muncul fenomena local strong man sebagai mediator dari ketiga aktor ini. Ia akan menggunakan pengaruh yang ia miliki untuk mengendalikan ketiga aktor tersebut.

Currently, much of the advertising in the Affandi Street looks like 'semerawut ' or 'sampah visual' for road users. It can be seen also at this time that the market finally grabbed control of the country and society and change public space becomes a stage for the advertising industry. The public space is a space that should be autonomous, not a space that could be crammed everywhere because of the interests that are locked inside. This study uses qualitative methods by using the main instruments who namely researchers itself and using some of the supporting instruments include guidelines for observation, interview guidelines, and secondary data. The data generated in this study describes how public spaces (Affandi Streets) in fighting for by several actors. Jurgen Habermas explains the concept of 'public sphere' as a space that is independent and separate from the pressure of the State or the interests of the market. Public sphere ensured that every citizen has equal access to become poles of public opinion. This role of public opinion to influence, including informally, behavior-behavior that is in the 'space' of the State and the market. The public sphere is the result of communication activities to foster the solidarity of the citizens. This form of citizen solidarity movement from 'power' which is quite different from structural dominance which is owned by the regime. There is no power in being able to force or commanding others, but rather on the fact that citizens get together and act together to change things. The rise of outdoor advertising in the way He had in fact seized on the public's rights in getting public spaces that are autonomous. The community is no longer the creator of public opinion but rather placed into consumers of such advertisements. Government, business and the community alike want full power over public space. Can not be denied, in the developing world will appear the phenomenon of local strong man as a mediator of all three actors. He will use the influence he had to control the third actor.

Kata Kunci : Ruang Publik, Kontestasi

  1. S1-2016-335854-abstract.pdf  
  2. S1-2016-335854-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-335854-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-335854-title.pdf