Laporkan Masalah

HUBUNGAN AKAR PADA BEBERAPA FASE PERTUMBUHAN DENGAN BOBOT KERING TANAMAN DAN HASIL BERBAGAI KULTIVAR KEDELAI (Glycine max L. Merrill)

FITRAH DERI SAPUTRA, Prof. Dr. Ir. Didik Indradewa, Dip.Agr.St.; Dody Kastono, S.P, M.P.

2016 | Skripsi | S1 AGRONOMI

Saat ini penelitian banyak diarahkan kepada penghitungan biomassa tajuk daripada pertumbuhan akar. Padahal akar memiliki fungsi penting dalam proses penyerapan hara dan air dari tanah, yang sangat penting untuk proses fisiologis tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi keragaman perakaran berbagai kultivar tanaman kedelai berupa panjang total, luas permukaan, volume, dan diameter akar pada berbagai fase pertumbuhan vegetatif dan generatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Oktober 2014. Lokasi penelitian di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada di Banguntapan, Bantul, D.I. Yogyakarta. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal diulang tiga kali dengan rincian 13 kultivar x 3 ulangan x 5 sampling x 2 polibag (390 polibag). Kegiatan pengamatan perakaran berbagai varietas kedelai ini dilakukan pengambilan sampling sebanyak lima kali yaitu pada fase V3 (Stadium Buku Ketiga), fase R1 (Stadium Mulai Berbunga), fase R3 (Stadium Mulai Berpolong), fase R5 (Stadium Mulai Berbiji), dan fase R8 (Stadium Matang Penuh).Tanaman mempunyai perakaran yang baik bila mempunyai akar yang panjang, permukaan yang luas, volume besar, dan diameter kecil. Kultivar Wilis menjadi yang terbaik untuk panjang akar, Ijen dengan diameter akar yang kecil, Argomulyo memiliki permukaan akar terluas, dan volume tidak berbeda nyata. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa bahan kering tidak memiliki hubungan dengan hasil.

There are currently a lot of research directed to calculating biomass canopy rather than root growth. Though the root has an important function in the process of absorption of nutrients and water from the soil, which is very important for plant physiological processes. This research aimed to obtain rooting diversity information of various cultivars of soybean in the form of a total length, surface area, volume, and the root diameter of the various phases of vegetative and generative growth. This study was conducted in April-October 2014. The location of research was at the Experimental Farm, Faculty of Agriculture, University of Gadjah Mada in Banguntapan, Bantul, D.I. Yogyakarta. The experimental design used in this study is a Randomized Complete Block Design (RCBD) single factor repeated three times with details of 13 cultivars x 3 replicates x 5 x 2 polybags sampling (390 polybags). Observation activities rooting different varieties of soybean was conducted sampling five times that in phase V3 (Stadium Book Three), phase R1 (Stadium Starts to Bloom), phase R3 (Stadium Start Berpolong), phase R5 (Stadium Starting with seed), and phase R8 (Mature Stage Full) .Tanaman have a good rooting when having long roots, surface area, volume large and small diameter. Wilis is the best cultivars for root length, root diameter Ijen with small, Argomulyo has the widest root surface and volume were not significantly different. This study also showed that dry matter has no relation with the results.

Kata Kunci : akar, fase pertumbuhan, kedelai, kultivar kedelai

  1. S1-2016-304821-abstract.pdf  
  2. S1-2016-304821-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-304821-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-304821-title.pdf